Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Recep Tayyip Erdogan

Prancis Tarik Duta Besar, Recep Tayyip Erdogan Sebut Presiden Emmanuel Macron Perlu Perawatan Mental

Presiden Turki Erdogan Sebut Presiden Prancis Emmanuel Macron Memerlukan Perawatan Mental

Editor: Arif Fuddin Usman
sputniknews.com
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat bertemu pada beberapa tahun lalu. Kini Erdogan menyerang dengan kalimat pedas Macron 

Ketegangan antara Uni Eropa dan Turki semakin memanas setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mempertanyakan kondisi kesehatan mental Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Beberapa pejabat Uni Eropa mengkritik komentar keras Erdogan yang ditujukan kepada Macron.

Komisi Eropa mengatakan bahwa pemimpin Turki harus mengubah pendekatannya, jika dia tidak ingin menggagalkan upaya Uni Eropa untuk memperbarui dialog dengan Turki, Senin (26/10/2020).

Erdogan mengatakan pada hari Sabtu bahwa Macron perlu memeriksa kondisi kepalanya.

Dia membuat komentar tersebut selama kongres partai lokal, sebagai tanggapan atas pernyataan yang dibuat Macron tentang pembunuhan seorang guru di Prancis oleh seorang muslim.

Erdogan juga mencela Presiden Prancis karena memaafkan pembuat karikatur Nabi Muhammad

Pembunuhan guru Prancis ini disebut Macron sebagai disebut separatisme Islamis.

Situasi semakin panas ketika Prancis mengumumkan bahwa mereka menarik duta besarnya di Turki untuk melakukan konsultasi, Sabtu (27/10/2020).

Kantor kepresidenan Prancis juga mencatat bahwa Turki telah menyerukan boikot produk Prancis.

Langkah tersebut dapat menambah permasalahan ekonomi dan pergolakan diplomatik yang semakin dalam.

Erdogan, yang mengatakan pemimpin Prancis telah "tersesat," melanjutkan dengan nada ofensif ketika ia meminta negara-negara Muslim untuk datang dan membantu umat Islam di Prancis.

Dalam pidatonya di sebuah upacara yang menandai peringatan kelahiran nabi, pemimpin Turki itu menuduh para pemimpin Eropa melakukan kebijakan anti-Islam.

“Anda adalah fasis dalam arti sebenarnya. Anda benar-benar merupakan penghubung dalam rantai Nazi, ”kata Erdogan mengacu pada para pemimpin Eropa.

Perselisihan ini terjadi ketika ketegangan antara Prancis dan Turki meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena masalah-masalah yang mencakup pertempuran di Suriah, Libya dan Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah di Azerbaijan yang dikendalikan oleh separatis etnis Armenia.

Dalam pesan yang diposting di Twitter hari Minggu, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, mengecam komentar Erdogan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved