Ponakan Prabowo Rahayu Saraswati Diserang Gegara 'Udel' dan 'Paha Mulus',Justru Dibela Tsamara Amany
Politisi Rahayu Saraswati kembali menjadi perbincangan publik. Ia diserang karena potret hamil dirinya tersebar dan fokus kepada pusar.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Politisi Rahayu Saraswati kembali menjadi perbincangan publik.
Ia diserang karena potret hamil dirinya tersebar dan fokus kepada pusar.
Namun, atas hal tersebut Calon wakil wali kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati tidak berkecil hati.
Diketahui dalam foto hamilnya tersebut, ia tengah mengandung putranya yang kini diberi nama Wira.
Melalui unggahan instagramnya @rahayusaraswati; pada Minggu (25/10/2020) malam, ia terlihat mengunggah sebuah potret ketika Wira bertemu dengan eyangnya, Prabowo Subianto.
Potret tersebut terlihat sangat manis.
Dilansir dari Wartakotalive, Wira dan Prabowo yang sama-sama mengenakan batik itu terlihat sangat dekat.
Pada potret pertama, Wira terlihat mencium tangan Menteri Pertahanan Republik Indonesia itu atau dalam masyarakat Jawa dikenal dengan istilag 'salim'.
Tidak hanya itu, Wira juga turut memberikan hormat bangga kepada Prabowo yang membalasnya dengan sikap hormat serupa.
Melengkapi postingannya, sikap hormat prajurit yang ditunjukkan oleh Wira lantaran putranya mengetahui eyangnya itu adalah seorang prajurit.
Sehingga layaknya seorang prajurit, Wira juga memberikan penghormatan serupa kepada sang kakek.
"Teringat si mas yang ada dalam kandunganku lebih dari 5 tahun lalu saat mengerti eyangdenya adalah figur yang dia biasa lihat di TV dan adalah seorang prajurit. Hormat graklah dia pada sang jenderal," tulis Sara.
Postingan Sara pun mendapatkan banyak respon positif dari masyarakat.
Mereka mendukungnya untuk melawan serangan negatif dari lawan politiknya.
Mereka pun berharap Wira dapat menjadi anak yang membanggakan di masa depan.
Diserang soal pusar
Diberitakan sebelumnya, saat persaingan mendapatkan simpatik warga Tangsel, sebuah akun mengunggah foto Rahayu Saraswati yang memamerkan perutnya yang hamil.
Foto itu diunggah di akun Facebook Tangsel Rumah dan Kota Kita dengan narasi, "Yang mau coblos udelnya silahkan. Udel udah diumbar. Pantaskah jadi panutan apalagi pemimpin Tangsel?" tulis akun bernama Bang Djoel.
Postingan itu mendapat beragam tanggapan.
Termasuk beberapa pihak yang menyayangkan adanya komentar soal fisik.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany, dalam akun twitternya menyebut bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk pelecehan.
Ia pun meminta agar paslon yang bersaing dalam Pilwakot Tangerang Selatan untuk mengingatkan pendukungnya untuk tidak menyerang calon lain secara pribadi.
"Mbak @RahayuSaraswati keliling Tangsel kampanye program. Dan orang ini lebih tertarik membahas udel? Kalau foto kehamilan dijadikan alat pelecehan, yang bermasalah pasti otak pelaku pelecehan. Setelah paha mulus, kini coblos udel. Kandidat no 2 & 3 harus tertibkan pendukungnya," tulis Tsamara dikutip Wartakotalive.com, Sabtu (24//10/2020).
Para pembela Saras, menuding orang yang mengunggah dan berkomentar tentang fisik Rahayu Saraswati merupakan pendukung dari salah satu pesaing kuat Saras di Piwalkot Tangsel.
Mereka pun menyayangkan aksi tersebut.
Pernah diserang soal 'paha mulus'
Beberapa waktu lalu calon wakil walikota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati menjadi bahan perbincangan ketika beberapa orang mengkomentari soal busana yang dia kenakan ketika berolahraga.
Salah satunya, yang dilakukan oleh Politisi Demokrat, Cipta Panca Laksana.
Pada Jumat 4 September, Panca membuat cuitan, tanpa men-tag akun manapun, yang berbunyi 'Paha calon wakil wali kota Tangsel itu mulus banget."
Cuitan tidak lama berselang setelah Rahayu Saraswati mengunggah sejumlah foto dirinya sedang berolahraga dengan menggunakan celana pendek.
Akibat unggahan tersebut, Panca diprotes banyak orang, termasuk Rahayu Saraswati.
Panca dianggap melecehkan perempuan secara verbal.
Sementara, Panca, di sejumlah media memastikan apa yang dicuitnya tidak melecehkan siapapun karena ia tidak menyebut nama.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sendiri tidak berencana melaporkan politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana ke polis.
Keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu mengaku masih fokus ke keluarga terlebih dahulu.
"Saya hari ini fokus ke keluarga dulu."
Menurut Sara, saat melihat cuitan yang ditulis dua tokoh politik, dirinya langsung melakukan konfirmasi ke salah satu pihak untuk memastikan kebenaran cuitan soal paha mulus.
"Niat hanya ingin memastikan, apakah betul itu akun pribadi beliau, dan maksud dari cuitannya."
"Tidak lama kemudian saya dapat jawaban bahwa iya betul itu milik beliau."
"Dan bahwa beliau tidak mengetahui siapa yang dimaksud dan kalau cuitannya hanya bercandaan saja," papar Sara.
Sara merasa kecewa ada tokoh politik yang yang mengobjektifikasi perempuan, apalagi yang dituju seorang calon pimpinan daerah.
"Muncul pertanyaan, apakah akan saya laporkan secara hukum? Sekali lagi, kegiatan sangat padat dan saya fokus sosialisasi kepada masyarakat."
"Saya sampaikan bahwa akan saya pertimbangkan," uca Sara.
Meski demikian, untuk agar polemik tidak semakin meluas, Panca memutuskan untuk menghapus cuitannya tersebut.
Profil
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo merupakan anggota DPR RI periode 2014-2019.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau yang dikenal sebagai Sara Djojohadikusumo lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986.
Sara Djojohadikusumo merupakan anak kedua dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo sekaligus keponakan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Sara Djojohadikusumo menempuh pendidikan SMA di College Du leman, Swiss, pada 2003.
Setelah itu, Sara Djojohadikusumo melanjutkan pendidikannya di University Of Virginia mengambil jurusan seni peran dan melanjutkan studi ke International School of Screen Acting di London.
Nama politikus Partai Gerindra ini sempat menjadi perbincangan ketika ia disebut-sebut akan mengisi kursi wakil gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno.
Karier
Sebelum terjun ke dunia politik, Sara Djojohadikusumo merupakan seorang artis dan presenter.
Ketertarikannya pada industry film berawal ketika ia menjadi pemeran utama pada audisi klub drama sekolahnya di Singapura.
Baca: Seorang Perempuan Tertembak di Rumahnya saat Demonstrasi di Kendari, Begini Penjelasan Polri
Baca: Persilakan Mahasiswa Demonstrasi, Jusuf Kalla: Sejauh Tidak Merusak dan Anarkis
Namanya mulai dikenal ketika ia membintangi film trilogy Merah Putih.
Setelah itu, Sara Djojohadikusumo kembali tampil ke layar lebar dengan berakting dalam film Gunung Emas Almayer (2014).
Film tersebut merupakan film adaptasai dari novel berjudul Almayer’s Folly karya Joseph Conrad (1895).
Sara Djojohadikusumo mengawali karir politik melalui organisasi sayap Partai Gerindra (TUNAS), menjabat sebagai kepala bidang pengembangan.
Pada 2014, Sara Djojohadikusumo kemudian mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI di dapil Jateng V.
Sara memperoleh suara sebanyak 47542 suara dan berhasil mengantarkannya ke Senayan.
Sara Djojohadikusumo kemudian ditempatkan di tempatkan di Komisi VIII yang membidangi Agama, Sosial, Pemberdayaan Perempuan.
Sara juga dikenal lewat aktifitasnya melawan perjual-belian orang lewat Freedom for Indonesia, sebuah yayasan yang bergerak di bidang social untuk menyadarkan masyarakat akan bahayanya human trafficking.
Pada pemilihan legislative (pileg) 2019, Sara Djojohadikusumo kembali maju sebagai calon legislative.
Sara maju dari dapil Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu
Sara juga menjadi bagian dari tim kampanye Prabowo-Sandi sebagai salah seorang juru bicara di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Gugatan terkait Pemilu 2019
Nama Rahayu Saraswati Djojohadikusumo muncul dalam gugatan yang dialamatkan terhadap Dewan Pembina Partai Gerindra dan Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra di PN Jakarta Selatan.
Sebanyak 14 kader sekaligus caleg Partai Gerindra pada Pemilu 2019, mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Perkara ini terdaftar di PN Jaksel dengan nomor perkara 520/Pdt.Sus.Parpol/2019/PN JKT.SEL. yang diajukan pada Rabu 26 Juni 2019.
Dalam gugatannya, mereka meminta Partai Gerindra menetapkan 14 orang tersebut sebagai anggota Legislatif.
Terkait hal ini, Sara kemudian memberikan keterangannya bahwa ia sudah menarik gugatan tersebut pada 15 Juli.
Sara juga menuturkan hanya mengajukan gugatan terkait Pemilu ke Mahkamah Konstitusi.
Dia mengajukan gugatan sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) legislatif.
Data Diri:
Nama Lengkap: Rahayu Saraswati Djojohadikusumo
Lahir: Jakarta, 27 Januari 1986.
Pendidikan:
International High School, College Du leman, Geneva Switzerland (2003)
S1, Bachelor in Classics and Drama, University Of Virginia, Charloville, Virginia, Amerika Serikat (2005)
S1, Diploma in Screen Acting Postgraduate Level, International School of Screen Acting, London, UK. (2007)
Profesi:
Aktris, Politisi
Keluarga:
Pasangan: Harwendro Aditya Dewanto (m. 2014)
Anak: Narendra, Wira
Orang Tua: Hashim Djojohadikusumo, Anie Hashim Djojohadikusumo
Film
2009 Merah Putih
2010 Merah Putih II: Darah Garuda
2011 Merah Putih III: Hati Merdeka
2013 Dream Obama
2014 Gunung Emas Almayer
Televisi
2010 Talk Indonesia
(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dicemooh Pamer Pusar, Rahayu Saraswati Justru Banggakan Putra Dalam Kandungannya Beri Hormat Prabowo