Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cerita di Balik saat Gunung Merapi Meletus Dahsyat 2020, Ada Kisah 7 Petugas yang Naik ke Puncak

10 tahun yang lalu, tepatnya 26 Oktober 2010, Gunung Merapi di Yogyakarta meletus eksplosif.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Tangkapan layar youtube
Cerita di Balik saat Gunung Merapi Meletus Dahsyat 2020, Ada Kisah 7 Petugas yang Naik ke Puncak 

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Tanggal 26 Oktober menjadi peristiwa kelam bagi masyarakat Yogyakarta.

Salah satu gunung yang menjadi destinasi wisata melutus. Gunung tersebut dikenal dengan gunung Merapi.

Kini tepat 10 tahun sudah, peristiwa tersebut berlalu. Namun, ada satu kisah menarik yang perlu diketahui.

Dilansir dari Tribun Jogja, hari ini, 10 tahun yang lalu, tepatnya 26 Oktober 2010, Gunung Merapi meletus eksplosif.

Letusan pertama terjadi pukul 17.02, disusul rentetan letusan besar petang itu meluluhlantakkan Kinahrejo dan Kaliadem.

Guguran material vulkanik dan awan piroklastika menyapu lereng selatan, menyusuri hulu Kali Opak dan Kali Gendol.

Pada peristiwa hari pertama ini, belasan orang diketahui meninggal dunia.

Termasuk di antaranya sang Juru Kunci, Mbah Maridjan.

Letusan hari pertama ini sulit dimonitor secara visual, akibat kabut tebal menyelimuti kaki hingga puncak gunung.

Sepekan sebelum erupsi, 19 Oktober 2020, tujuh petugas mendaki ke puncak gunung untuk memeriksa secara visual, mengukur suhu, mengambil sampel gas.

Mereka inilah yang secara rahasia dikirim Kepala BPPTK Yogyakarta– saat itu, Subandriyo..

Tribunjogja.com mendapat kesempatan bertemu para petugas yang ke puncak Merapi dalam sebuah misi rahasia sepekan menjelang erupsi itu.

Kisah heroik mereka ini belum pernah terpublikasikan. “Jujur, waktu itu saya takut ke puncak,” kata Alzwar Nurmanaji membuka kisah.

“Takut, khawatir, waswas, itu pasti. Kami sudah tahu keadaannya. Gunung akan meletus,” ujar Heru Suparwoko.

“Takut itu manusiawi. Siapa orang yang tidak takut dalam situasi seperti itu,” sahut Yulianto.

“Mau bagaimana lagi, tugas harus dijalankan,” timpal Triyono.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved