Sekretaris LLDikti IX Minta Unismuh Buat Arena Bermain Dosen
Tahun tahun terakhir ini, Unismuh Makassar mengalami kemajuan, dimana berdasarkan peringkatan, Unismuh kini berada pada urutan ke-200 dari 3.000
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Unismuh Makassar harus banyak memvuat "arena bermain" dosen, dalam hal kompetisi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Para dosen dimotivasi dan setiap saat didorong melakukan kompetisi pada penelitian dan pengabdian.
"Lewat arena bermain itu akan mengurangi polarisasi di kampus," kata Sekretaris LLDIKTI IX Sulawesi dan Gorontalo, Drs Andi Lukman pada acara Wisuda ke-71 dan Milad ke-57 Unismuh Makassar, di Balai Sidang Unismuh Makassar, Selasa (20/10/2020).
Dijelaskan Andi Lukman, minimnya arena bermain dosen dalam bentuk penelitian dan pengabdian pada masyarakat, akan mengganggu dinamika kehidupan kampus.
Tahun tahun terakhir ini, Unismuh Makassar mengalami kemajuan, dimana berdasarkan peringkatan, Unismuh kini berada pada urutan ke-200 dari 3.000 lebih kampus swasta yang ada di Indonesia.
'' Saya yakin tidak lama Unismuh Makassar akan meningkatkan status akreditasi menjadi A'', tandas Andi Lukman.
Menurutnya, jajaran LLDIKTI IX juga terus mendorong dan menargetkan kampus Unismuh Makassar dapat meraih nilai akreditasi A.
"Kampus ini harus terus meningkatkan prestasi dengan mendorong peningkatan kualitas sumber daya dosen. Jika tenaga dosen berkualitas, proses pembelajaran juga akan berkualitas dan luaran alumni juga tentu akan berkualitas," katanya.
"Memacu kualitas dosen selain jenjang pendidikan ke S3 juga mengurus jabatan fungsional dosen terutama Lektor Kepala dan Guru Besar," sambung Andi Lukman.
Andi Lukman mengajak Pimpinan Unismuh Makassar dan LLDIKTI IX bersama sama mendorong para dosen mengurus jabatan fungsional guru besar.
Rapat senat terbuka Wisuda Sarjana dan Magister ke-71 dipimpin Rektor Unismuh Makassar, Prof Dr Ambo Asse, dihadiri seluruh anggota senat.
Dalam rapat senat terbuka ini, Unismuh melepaskan 843 orang sarjana dan magister tersebar pada 36 program studi.
Dari 843 orang yang diwisuda, 798 orang bergelar sarjana dan 45 orang di antaranya bergelar magister.
Dari jumlah 843 yang diwisuda, wisudawan terbaik diraih Akbar Aba dari Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan IPK 4.0, lama pendidikan ditempuh 4 tahun, 9 bulan.