Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aset Perbankan Tetap Tumbuh di Era Pandemi Covid-19

Adapun penyaluran Kredit mengalami perlambatan -2,36% (yoy) menjadi Rp121,22 triliun akibat pandemi penyebaran Covid-19.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/SUKMAWATI
Kepala OJK Regional 6 Sulampua, M Nurdin Subandi 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis data aset perbankan di Sulsel posisi Agustus 2020 mengalami pertumbuhan 0,64% (yoy) menjadi Rp151,30 triliun, sejalan dengan penghimpunan DPK yang tumbuh cukup tinggi 7,53% (yoy) sebesar Rp105,41 triliun.

Adapun penyaluran Kredit mengalami perlambatan -2,36% (yoy) menjadi Rp121,22 triliun akibat pandemi penyebaran Covid-19.

Kepala OJK Regional 6 Sulampua, M Nurdin Subandi menyampaikan, indikator fungsi intermediasi perbankan (LDR) di Sulawesi Selatan posisi Agustus 2020 masih cukup tinggi sebesar 114,08%, dengan tingkat resiko kredit bermasalah (NPL) yang tetap terjaga 2,76%.

Perlambatan terjadi di semua sektor ekonomi khususnya lapangan usaha menjadi -6,04%.

Sektor Industri pengolahan, konstruksi, dan real estate yang mengalami perlambatan cukup tinggi masing-masing sebesar -36,50%, -13,75%, dan -8,99%.

Menurutnya, dalam bulan inklusi ini, OJK berharap ada pemulihan ekonomi dengan berbagai fasilitas promo kredit dari perbankan dan institusi keuangan non bank.

Selain itu, untuk menjaga fundamental sektor rill, OJK mengeluarkan POJK No. 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak
Penyebaran COVID 19.

Kedua, POJK No. 14/POJK.05/2020 tentang Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank.

Sampai dengan 8 Oktober 2020, 37 Bank Umum Konvensional dan Syariah (termasuk 3 Unit Usaha Syariah) telah melakukan proses restrukturisasi dan 29
diantaranya telah melakukan restrukturisasi untuk 199.981 Debitur dengan Baki Debet sebesar Rp18,87
triliun

Sementara itu, sampai dengan 8 Oktober 2020, 76 Perusahaan Pembiayaan telah melakukan proses restrukturisasi dan 73 diantaranya telah melakukan restrukturisasi untuk 216.181 debitur dengan Baki Debet sebesar Rp 7,59 triliun.

"Perusahaan Pembiayaan Jumlah debitur dan Baki Debet restrukturisasi akan terus bertambah seiring dengan pengajuan
oleh nasabah dan proses persetujuan restrukturisasi oleh Lembaga Jasa Keuangan," kata Nurdin Subandi, Senin (12/10/2020).

Dalam rangka mendorong bergeraknya kembali sektor riil menuju masyarakat produktif dan aman Covid 19 serta
mendukung langkah Pemerintah dalam rangka percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Himpunan Bank-Bank Milik Negara (HIMBARA) Sulawesi
Selatan menargetkan akan menyalurkan kredit Rp3,62 triliun ke beberapa sektor ekonomi.

Adapun Realisasi PEN di Sulawesi Selatan sampai dengan 23 September 2020 sebesar Rp 3,81 triliun kepada 64.366 debitur.

Sejak 2 Oktober 2020, PT. Bank Sulselbar telah menerima dana dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
sebesar Rp 1 triliun.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved