Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Sejarah Berdirinya Pesantren Al-Urwatul Wutsqa Sidrap
Salah satu pesantren yang ternama di kabupaten berjuluk Bumi Nene Mallomo ini adalah Pondok Pesantren Al -Urwatul Wutsqaa (PPUW) .
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Sudirman
TRIBUNSIDRAP.COM, BARANTI - Sidenreng Rappang (Sidrap) merupakan salah satu kabupaten yang akrab dengan dunia pesantren.
Salah satu pesantren yang ternama di kabupaten berjuluk Bumi Nene Mallomo ini adalah Pondok Pesantren Al -Urwatul Wutsqaa (PPUW) .
Lokasinnya berada di wilayah perkampungan yang jaraknya sekitar 3 Km dari area perkotaan. Tepatnya di Kelurahan Benteng, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
"Pesantren ini didirikan oleh AGH Abd Muin Yusuf alias Gurutta Kali Sidenreng, pada tanggal 1 Januari 1974 silam," kata Pimpinan PPUW H Muh Asri Kasman, LC saat ditemui TribunSidrap.com, Minggu (11/10/2020).
Ia menyebutkan, penggunaan nama Al-Urwatul Wutsqaa diambil dari penggalan kalimat ayat suci Alquran yang termaktub dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 256.
Al-Urwatul Wutsqa dalam ayat tersebut diartikan sebagai tali yang kokoh.
Melalui penamaan itu, Gurutta tentu mengharapkan PPUW menjadi pusat persatuan umat yang diikat dalam tali agama Allah yang kokoh.
Apalagi, PPUW berdiri bersamaan dengan maraknya perdebatan-perdebatan furu'iyah yang terjadi di tengah kalangan umat Islam kala itu.
"Gurutta pun mendirikan pesantren dengan dibaluti niat suci untuk menghilangkan beragam perdabatan yang ada," jelas Asri.
Dilain sisi, pengunaan Al-Urwatul Wutsqa juga diambil dari nama sebuah majalah yang diusung oleh tokoh Islam bernama Jamaluddin Al-Afgani.
Konon, majalah itu terbit ditopang oleh semangat membumikan persatuan, dalam rangka merespon maraknya adu domba yang dihembuslan oleh kaum penjajah di tengah kalangan umat Islam pada tahun 1800-an.
"Jadi lagi-lagi spiritnya adalah persatuan. Sedari dulu Gurutta Kali Sidenreng memang dikenal sebagai ulama yang ahli dalam menengahi dan meredam beragam problem yang terjadi di tengah masyarakat," papar Aris.
Selain itu, semangat pendirian pesantren juga ditopang oleh pemahaman Gurutta Kali Sidenreng terkait prinsip Al-Ilmu Nuurun (Ilmu adalah cahaya), sesuai pesan yang pernah dituliskan oleh Imam Syafi'i.
Melalui ilmu, seseorang akan mudah tertuntun menuju jalan kebaikan dan kebenaran.
Berangkat dari beragam prinsip suci itulah, PPUW pun berhasil didirikan di atas sebidang tanah yang mulanya luasnya tak cukup 1 hektar.