Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Komet Lintang Kemukus

Trending di Google Komet Lintang Kemukus, Apa Itu? Berikut Penjelasan Pakar LAPAN Indonesia

Trending di Google Komet Lintang Kemukus, Apa Itu? Berikut Penjelasan Pakar LAPAN Indonesia

Editor: Mansur AM
net
Foto Fenomena Alam disebut Komet Lintang Kemukus ramai dicari di Google. Apa itu? 

Dampak meteorit jatuh Meteor jatuh adalah bencana tak terduga.

Kebanyakan meteorit yang ditemukan di tanah memiliki berat kurang dari satu kilogram biasanya hanya sekitar 0,45 kg.

Kendati tampaknya potongan-potongan kecil batu ini tidak akan menimbulkan banyak kerusakan, namun meteorit yang bergerak dengan kecepatan 322 km per jam dapat jatuh menimpa atap rumah atau menghancurkan kaca depan mobil.

Peristiwa meteorit jatuh dan menimpa rumah atau benda-benda di Bumi juga banyak dilaporkan.

Namun, menurut Cooke, pecahan batu yang jatuh dari langit bahkan bukan masalah terbesar terkait dampak meteor.

"Yang menyebabkan kerusakan paling besar adalah gelombang kejut yang dihasilkan meteor saat pecah di atmosfer (bumi)," kata Cooke.

Secara umum, para astronom tidak dapat memprediksi dampak meteorit, terutama karena meteoroid yang bergerak di luar angkasa terlalu kecil untuk dideteksi.

Namun, peristiwa meteorit besar yang berasal dari asteroid, yang dapat dilacak di luar angkasa, tidak dapat diprediksi.

"Untungnya, antara 90 dan 95 persen meteor tidak selamat dari kejatuhan melalui atmosfer bumi untuk menghasilkan meteorit," jelas Moorhead.

Hal ini karena sebagian besar meteorit diyakini berasal dari komet, yang lebih rapuh daripada asteroid.

Moorhead menambahkan hanya meteoroid yang kebetulan terbuat dari material yang lebih kuat yang menghasilkan meteorit.

"Selain itu, jika meteor yang mendekati Bumi dengan kecepatan lebih lambat, batu tersebut kemungkinan akan selamat dari tabrakannya dengan atmosfer Bumi," jelas Moorhead.

Dengan kata lain, meteor jatuh tidak akan terbakar seluruhnya, dan beberapa sisa meteorit akan jatuh ke tanah.

Penjelasan LAPAN

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Emanuel Sungging Mumpuni, menjelaskan lintang kemukus yang disebutkan para warganet itu merupakan jenis meteor yang agak besar.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved