Nadiem Makarim: Interaksi Sosial Guru dengan Murid Tak Bisa Digantikan dengan Teknologi Apapun
Menurut Nadiem Makarim, guru tidak hanya bertugas untuk memastikan kelangsungan pembelajaran, tapi juga berperan mendukung kesehatan mental murid
TRIBUN-TIMUR.COM- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menilai peran guru menjadi bertambah penting di tengah perjuangan melawan pandemi Covid-19.
Sosok guru berkontribusi menyediakan pembelajaran jarah jauh bagi peserta didik, memperhatikan dan mendukung kelompok rentan, pembukaan kembali sekolah, dan memastikan evaluasi hasil pembelajaran peserta didik yang efektif.
Tantangan lain di tengah proses pembelajaran yang berlangsung dalam jaringan (daring) untuk profesi guru dan tenaga kependidikan yaitu perkembangan teknologi.
“Nilai utama dari proses pembelajaran adalah interaksi sosial dan ini tidak dapat digantikan oleh teknologi apa pun. Akan tetapi, kita perlu sadari bahwa teknologi telah mengubah cara hidup kita semua. Mari kita manfaatkan teknologi, maksimalkan kemampuan mengajar kita.,” ujar Nadiem Anwar Makarim saat membuka Peringatan Hari Guru Sedunia (World Teachers Day), yang berlangsung secara virtual di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
“Kepemimpinan para guru di masa sulit ini terkait dengan kesanggupan para guru untuk tetap menyiapkan masa depan bagi murid-muridnya meski di tengah keterbatasan, bahkan untuk murid-murid yang termasuk pada kelompok rentan. Upaya tersebut patut kita berikan penghargaan yang setinggi-tingginya,” imbuhnya.
Menurut Nadiem Makarim, guru tidak hanya bertugas untuk memastikan kelangsungan pembelajaran, tapi juga berperan mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan murid mereka.
Dalam berbagai kesempatan ia kerap menyampaikan bahwa fokus pendidikan adalah murid. Karena investasi yang paling berharga adalah investasi untuk sumber daya manusia.
“Terima kasih saya yang tak terhingga bagi Ibu dan Bapak guru. Yang telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan bagian dari hidupnya sendiri demi para murid,” ucap Mendikbud.
Selain berorientasi pada kebutuhan peserta didik, investasi yang tidak kalah pentingnya adalah guru atau pendidik. Kemendikbud terus memperjuangkan hak para pendidik melalui kebijakan rekrutmen, pengembangan pendidikan, peningkatan profesionalisme, dan peningkatan kesejahteraan guru.
Kemendikbud menghadirkan berbagai kebijakan dan program. Di antaranya, Program Guru Belajar untuk semua jenjang pendidikan.
Program ini dirancang untuk membantu sebanyak mungkin guru dan tenaga kependidikan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh yang sesuai dengan kondisi pandemi.
Selain itu, Kemendikbud telah melatih 60 ribu guru dalam pelatihan ‘Pembelajaran Berbasis TIK’ agar para guru semakin mahir dalam memanfaatkan teknologi dalam mengajar.
Nadiem Makarim pun berharap pada seluruh insan pendidikan agar menjadikan situasi pandemi ini sebagai laboratorium bersama untuk menemukan solusi-solusi serta inovasi-inovasi.
“Saya mengajak kita semua untuk melanjutkan kolaborasi yang telah terbentuk di masa pandemi ini. Karena sekarang saatnya kita menata ulang pendidikan. Sekarang saatnya kita melihat lebih jauh apa yang sebenarnya paling dibutuhkan para guru, murid, dan bangsa ini agar mampu melakukan lompatanlompatan kemajuan,” pesannya.
Guru Berbagi dan Guru Belajar
Dalam kesempatan ini, Kemendikbud juga memberikan penghargaan kepada guru yang aktif dalam program guru berbagi dan guru belajar.
Guru Berbagi merupakan gerakan kolaborasi pemerintah, guru, komunitas, dan penggerak pendidikan untuk bersama menghadapi COVID-19.
Melalui Gerakan ini, guru saling berbagi ide dan praktik baiknya yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Hal ini dilakukan agar sebanyak mungkin guru terbantu dalam melakukan pembelajaran jarak jauh sehingga anak-anak Indonesia lebih mudah untuk belajar dari mana saja.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kemendikbud, Iwan Syahril pada kesempatan yang sama mengatakan saat ini banyak sekali konten pembelajaran yang kreatif buatan guru dari berbagai pelosok daerah.
Sebagai bentuk apresiasi, Kemendikbud telah memilih masing-masing tiga guru dari tiap jenjangnya yang dinilai aktif menggunggah RPP di laman Guru Berbagi dan Guru Belajar.
Harapannya, penghargaan ini bisa memantik motivasi guru lain untuk berbagi praktik baik dan berkolaborasi dalam penyusunan konten pembelajaran berbasis daring, luar jaringan (luring) dan hybrid.
“Tidak masalah sedikit atau banyak karya yang dibuat, yang penting adalah sebagai guru harus terus berkontribusi menghidupkan pendidikan dan menjadi teladan bagi sekitarnya,” ucap Iwan.
Nadiem Makarim menambahkan, belajar dan berbagi merupakan kunci agar dapat menghadapi tantangan bersama.
Tanpa adanya belajar dan berbagi, akan mustahil untuk dapat mengatasi semua masalah yang kita dihadapi. Terutama di masa pandemi ini.
“Saya mengajak seluruh insan pendidikan. Untuk menjadikan situasi pandemi ini sebagai laboratorium bersama. Untuk menemukan solusi-solusi serta inovasi-inovasi. Karena sekarang adalah saatnya kita menata ulang pendidikan untuk melihat lebih jauh apa yang sebenarnya paling dibutuhkan para guru dan murid. Apa yang sebenarnya dibutuhkan bangsa ini. Agar mampu melakukan lompatan-lompatan kemajuan,” kata Nadiem.
Berikut nama-nama yang penerima penghargaan:
-Suratiningsih dari TK Negeri Pembina Kawedanan, Magetan, Jawa Timur
-Dadan Irsyada dari SDN 061 Cijerah, Bandung, Jawa Barat
-Niken Eka Priyani dari SDN 29 IDAI, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat
-Fajar Rudhiyanto dari SDN Wonosari II, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta
-Zakki Fitroni dari SMPN 01 Batu, Kota Batu, Jawa Timur.
-Damayanti Nahampun dari Skh Santo Fransiskus Assisi, Balikpapan, Kalimantan Timur
-Sri Handayani, S.Pd dari TK Muslimat NU 18 Malang, Jawa Timur
-Samin, S.Pd dari SMPN 3 Slogohimo Wonogiri, Jawa Tengah.
-Anton Setiawan, S.S., M.Pd dari SMP Negeri 26 Surabaya, Jawa Timur
-Sugiyono, S.Si., M.Pd dari SMA Negeri 1 Talun, Pekalongan, Jawa Tengah
-Preddy Silitonga, S.Si dari SMA Swasta Methodist Tanjung Morawa
-Sylvi Noor Aini, S.Pd dari SLB Negeri Cicendo, Kota Bandung
-Siti Madinatoen, S.E dari SMKS Berdikari Jember, Jawa Timur
-Rustianah, S.Pd dari SMK Negeri 1 Wirosari Grobogan, Jawa Tengah
-Nur Ahita Widiastuti dari KB TK Persatuan Istri Guru Malang, Jawa Timur
-Dra. Lifya dari SLB Negeri 1 Padang, Sumatera Barat
-Astri Yuliani dari SMKN 1 Batang, Jawa Tengah
-Ahmad Thohir Yoga, M.Pd, M.Ed dari MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur.
(*)