Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gas Air Mata

Efek Gas Air Mata Biasa Ditembakkan Saat Demo: Formulasi Senyawa Kimia & Cara Kurangi Nyeri & Perih

Efek Gas Air Mata Biasa Ditembakkan Saat Demo: Formulasi Senyawa Kimia & Cara Kurangi Nyeri & Perih

TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Petugas kepolisian melepaskan tembakan gas air mata saat membubarkan aksi Unjuk rasa di depan Kampus UNM Jalan Andi Pettarani, Makassar, Selasa (28/10/2014). Bentrokan terjadi ketika polisi berusaha membubarkan aksi tutup jalan yang dilakukan mahasiswa yang menolak rencana kenaikan BBM. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Efek Gas Air Mata Biasa Ditembakkan Saat Demo: Formulasi Senyawa Kimia & Cara Kurangi Nyeri & Perih

TRIBUN-TIMUR.COM,- Aksi unjuk rasa penolakan omnibus law UU Cipta Kerja terjadi di sejumlah daerah sejak Selasa (6/10/2020).

Massa pekerja/buruh di berbagai daerah menggelar aksi unjuk rasa diikuti mogok kerja pada 6-8 Oktober.

Aksi itu juga diikuti mahasiswa.

Mereka menyuarakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang isinya dianggap merugikan masyarakat.

Proses pembentukannya pun dinilai minim pelibatan publik.

Menurut pemberitaan Kompas.com, Kamis (8/10/2020), aksi unjuk rasa di sejumlah daerah berlangsung ricuh.

Guna membubarkan aksi massa, pihak kepolisian mengerahkan mobil water cannon hingga menembakkan gas air mata.

Penggunaan gas air mata biasanya ampuh untuk mengurasi massa, lantaran demonstran atau orang yang terkena gas tersebut akan merasakan perih pada wajah dan kulit.

Dari yang beredar di media sosial, ada beberapa demonstran yang mengoleskan pasta gigi di sekitar mata guna menanggulangi efek dari gas air mata.

Tak hanya itu, gas air mata juga disebut dapat menjadi tidak berfungsi jika diberi air.

Lantas, apa itu gas air mata dan bagaimana cara mengatasi efeknya?

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Haryono mengungkapkan, gas air mata ada beberapa jenis, namun yang sering digunakan yakni Chlorobenzalmalonitrile atau CS.

"Senyawa CS diformulasikan dengan beberapa bahan kimia, terutama pelarut metil isobutil keton (MIBK) yang digunakan sebagai pembawa.

Senyawa CS ini yang berhubungan dengan reseptor syaraf yang menyebabkan rasa nyeri," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/10/2020).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved