Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila, Nadiem Makarim Sebut Lilin Pancasila Terangi Kegelapan di Masa Pandemi

Mendikbud Nadiem Makarim pun menggelar Upacara Perinagatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2020 di Monumen Pancasila Sakt

Editor: Anita Kusuma Wardana
Kemdikbud
Mendikbud Nadiem Makarim mengajak masyarakat mengibarkan bendera satu tiang penuh di Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2020 

Apalagi, tambah Nadiem, kalau dilihat dengan saksama, disadari bahwa kesaktian Pancasila masih mendarah daging di generasi bangsa.

Pandemi ini, kata Nadiem, menantang seluruh komponen bangsa sekaligus menguji ketangguhan rakyat Indonesia.

“Pancasila sebagai pusaka negara Indonesia, harus menyala di hati kita masing-masing, dalam setiap perbuatan kecil dan besar yang kita lakukan bagi sesama,” pesannya.

Mendikbud menyampaikan bahwa rakyat mengenal Pancasila sebagai falsafah negara, ideologi bangsa.

Pancasila, kata dia, adalah akar yang menyambung masa lalu dan masa depan generasi.

Menteri Nadiem menyadari, masa pandemi seperti sekarang terasa sulit membayangkan sisi positif dari bencana yang melanda.

Karena saat ini, setiap orang secara bersamaan mengalami krisis kesehatan, krisis ekonomi, dan krisis pembelajaran.Tetapi menurut dia, di saat sulit seperti ini, pasal-pasal Pancasila justru terlihat jelas mendarah daging di masyarakat.

“Kalau kita melihat sekeliling kita dengan lebih peka, kita bisa melihat begitu banyak pahlawan Pancasila yang menyalakan lilin-lilin kemanusiaan di lingkungan masing masing,” katanya.(*)

Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila diperingati tiap tanggal 1 Oktober.

Berbeda makna dengan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni yang diperingati sebagai cikal bakal Pancasila yang dijadikan sebagai lambang negara.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini dimaksudkan agar bangsa Indonesia mengingat kembali kekejaman Gerakan 30 September 1965.

Ya, Hari Kesaktian Pancasila lebih berkaitan dengan peristiwa berdarah yang menjadi catatan kelam bangsa Indonesia, atau sering ditulis dengan G30S PKI.

Sebuah insiden yang masih menjadi perdebatan di lingkungan akademisi mengenai siapa penggiat dan motif di belakangnya.

Akan tetapi otoritas militer dan kelompok keagamaan terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha Partai Komunis Indonesia ( PKI ).

Pada hari itu, 6 jenderal dan 1 kapten serta beberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta.

Gejolak yang timbul akibat G30S PKI pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia.

Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Dikutip dari Kompas.com, peringatan Hari Kesaktian Pancasila bermula dari Surat Keputusan Menteri atau Panglima Angkatan Darat Jenderal Soeharto pada 17 September 1966 lalu.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved