Daftar Marinir, Pemuda Ini Naik Perahu Katinting dari Maros ke Mako Lantamal VI Makassar
Putra sulung dari pasangan Saripudding dan Rahma itu, saat ini tengah mengikuti proses seleksi calon Prajurit TNI AL
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perkenalkan Zulkifli (19) putra asal Kabupaten Maros, yang bercita-cita menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).
Putra sulung dari pasangan Saripudding dan Rahma itu, saat ini tengah mengikuti proses seleksi calon Prajurit TNI AL di Mako Lantamal VI, Jl Yus Sudarso, Makassar.
Berbeda dengan calon prajurit lainnya, Zulkifli hadir mengikuti proses seleksi di Lantamal VI menggunakan perahu milik ayahnya.
Ia yang beralamat di salah satu desa terpencil di Kabupaten Maros, tepatnya Dusun Bontobiraeng, Desa Bonto Matene, Kecamatan Marusu itu, harus menempuh perjalanan laut sejauh 17 kilometer untuk tiba di dermaga Mako Lantamal VI.
Agar tidak terlambat, putra sulung dari empat bersaudara itu memilih start seusai salat subuh.
Ia pun tiba di demaga layang Lantamal VI dua jam kemudian atau pukul 07.00 Wita.
Perahu bermesin yang ditumpanginya itu, harus didayung saat mendekati dermaga. Tujuannya agar tidak menabrak dermaga tempat sandarnya kapal-kapal perang dan patroli milik Lantamal VI.
"Sudah dua hari ini saya naik perahu ke Lantamal, sebelumnya saya diantar motor sama bapak (Saripudding). Tapi jauh mutar kalau naik motor, makanya saya naik perahu," kata Zulkifli kepada tribun, Kamis (1/9/2020) malam.
Naik perahu menerjang ombak di lautan bukan hal baru bagi Zulkifli. Ia yang terlahir dari keluarga nelayan mengaku telah terbiasa menaiki perahu.
"Saat di atas perahu itu saya harus lebih fokus. Kebiasaan memang saya sering di atas perahu, jadi tidak terlalu takut dan cuacanya juga tadi subuh agak mendukung," ujarnya.
Lalu apa alasan Zukifli ingin mengabdikan diri di TNI AL?
Zulkifli mengaku sejak kecil memang bercita-cita ingin menjadi tentara.
Ia yang terlahir di kawasan pesisir dan sosok ayah yang menggantungkan hidup dari hasil tangkapan ikan, punembuatnya memantapkan diri mendaftar sebagai calon prajurit TNI AL.
"Alasan saya ingin menjadi seorang prajurit TNI AL yakni ingin mengabadikan diri terhadap NKRI. Dan kebetulan bapak saya seorang nelayan maka dari itu saya niat lebih bisa di atasnya pekerjaan bapak saya dan bkin bangga kedua orang tua," kata Zulkifli.
Selain itu, lanjut dia, di kampung halamannya Dusun Bontobiraeng belum ada yang menjadi prajurit TNI AL.