Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kenapa Para Jenderal Dibunuh PKI dan Apa Hubungannya Operasi Takari? Berikut Penjelasan Singkatnya

Kenapa Para Jenderal Dibunuh PKI dan Apa Hubungannya Operasi Takari? Berikut Penjelasan Singkatnya

Editor: Ansar
Youtube
Salah satu adegan film Penghianatan G30S/PKI, penyerangan rumah jenderal oleh pasukan Tjakrabirawa.(Youtube/Pondok Pesantren Alkautsar Cipaku Cianjur.) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kenapa Para Jenderal Dibunuh PKI dan Apa Hubungannya Operasi Takari? Berikut Penjelasan Singkatnya

Kenapa para jenderal dibunuh PKI? Pada peristiwa G30S 1965, enam jenderal dan satu perwira pertama TNI AD menjadi korban.  Tetapi benarkah mereka dibunuh PKI?

Berikut ini penjelasan singkatnya:

Kenapa para jenderal dibunuh PKI?

Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) adalah tragedi nasional yang mengandung kontroversi.

Peristiwa yang berlangsung selama dua hari satu malam tersebut menimbulkan dampak besar bagi kehidupan politik bangsa Indonesia saat itu.

Melansir pemberitaan KOMPAS.com (30/9/2019), dalam G30S, Fakta atau Rekayasa? (2013) karya Julius Pour, Komandan Batalyon I Resimen Tjakrabirawa Letkol (Inf) Untung Samsoeri memimpin upaya Kudeta.

Kudeta tersebut awalnya diberi nama Operasi Takari.

Tetapi pada saat akhir, nama tersebut diubah menjadi Gerakan 30 September (G30S).

Menurut Untung, Satgas Pasopati pimpinan Letnan I (Inf) Abdul Arief dari Resimen Tjakrabirawa bertugas menangkap tujuh jenderal yang jadi sasaran.

Melansir pemberitaan KOMPAS.com (4/10/2019), enam jenderal dan satu perwira pertama TNI AD menjadi korban pada peristiwa G30S.

Nama-nama jenderal korban G30S adalah:

  • Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
  • Mayor Jenderal Raden Soeprapto
  • Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
  • Mayor Jenderal Siswondo Parman
  • Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
  • Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo
  • Lettu Pierre Andreas Tendean (ajudan Jenderal AH Nasution)

Ketujuh korban tersebut dimasukkan ke dalam sebuah lubang di kawasan Pondok Gede.

Di kemudian hari, ketujuh korban G30S tersebut dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Revolusi.

Akan tetapi, dalam Wajah dan Sejarah Perjuangan Pahlawan Nasional Seri IV yang diterbitkan oleh Departemen Sosial RI Direktorat Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan 1994-1995 mengemukakan hal yang berbeda.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved