Jenderal Gatot Blak-blakan 'Dijebak' Ketemu Setya Novanto di Singapura hingga Menolak Jadi Panglima
Jenderal Gatot Blak-blakan 'Dijebak' Ketemu Setya Novanto di Singapura hingga Menolak Jadi Panglima
TRIBUN-TIMUR.COM - Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo pernah diminta Presiden Joko Widodo sebanyak tiga kali untuk menjadi orang nomor satu di TNI.
Mantan Panglima TNI periode Juli 2015 hingga Desember 2017 ini cerita sebelum ia dilantik sebagai Panglima TNI dirinya diminta Jokowi untuk jadi Panglima TNI.
Gatot mengungkapkan ketika itu ia yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menolak tawaran tersebut.
Ia mengungkapkan ketika itu bukannya tidak ingin menjabat sebagai Panglima TNI melainkan menurutnya situasi tersebut tidaklah pas bagi dirinya untuk mengemban jabatan tersebut.
• Intip Daftar Harta Kekayaan Bobby Nasution Menantu Presiden Jokowi, Capai Rp 54,8 Miliar Tanpa Utang
• Gatot Nurmantyo Jelaskan Duduk Perkara Kabar Dicopot sebagai Panglima TNI Gegara Film G30S/PKI
Bahkan pada saat itu ia mengaku justru menyarankan Jokowi agar jabatan tersebut diberikan kepada Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).
"Karena kita sama-sama tahu begitu beliau (Jokowi) jadi presiden kan beliau hanya didukung sama rakyat. Di DPR beliau tidak punya partai," kata Gatot dalam Wawancara Khusus yang diunggah di kanal Youtube tvOneNews pada Kamis (24/9/2020).

Sebelumnya Gatot juga menceritakan pertemuan-pertemuannya dengan Ketua DPR RI pada saat itu yakni Setya Novanto (Setnov) sebelum ia dilantik sebagai Panglima TNI.
Gatot mengungkapkan suatu sore ia pernah "dijebak" temannya untuk melakukan pertemuan dengan Setnov di Singapura.
Ia merasa "dijebak" ketika itu karena saat itu temannya mengajaknya hanya untuk makan di Singapura.
• Intip Daftar Harta Kekayaan Bobby Nasution Menantu Presiden Jokowi, Capai Rp 54,8 Miliar Tanpa Utang
• Gatot Nurmantyo Jelaskan Duduk Perkara Kabar Dicopot sebagai Panglima TNI Gegara Film G30S/PKI
Dalam pertemuan itu, kata Gatot, Setnov bertanya kepadanya mengapa Gatot tidak menemui dirinya sebagai Ketua DPR untuk meminta dukungan sebagai Panglima TNI.
Gatot kemudian menjelaskan kepadanya sama seperti yang ia sampaikan ke Jokowi bahwa situasinya belum tepat.
Dua pekan kemudian, kata Gatot, ia ditelpon oleh Setnov yang mengatakan telah mendapat surat dari Jokowi.
Isi surat tersebut, kata Gatot, Jokowi mengajukan Gatot sebagai Panglima TNI.

"Beliau (Setnov) tanya, surat ini harus saya apakan? Saya jawab, ada dua Pak Ketua. Yang pertama sobek-sobek masuk kantong sampah. Yang kedua terserah Pak Ketua. Karena saya bukan tidak berkeinginan, situasi seperti itu jangan saya dulu, nanti," ungkap Gatot.
Berdasarkan catatan Tribun, setelah dilantik menjadi Panglima TNI oleh Jokowi, Gatot mengeluarkan surat telegram Panglima TNI NR ST/1192/2017 tanggal 18 September 2017.