Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bukan Pengusaha, Pejabat atau Anak Orang Kaya, Tapi Pria ini Memiliki Kekayaan Rp 2,5 Triliun

Bukan Pengusaha, Pejabat atau Keturunan Orang Kaya, Tapi Pria ini Memiliki Kekayaan Rp 2,5 Triliun, Crazy Rich Indonesia

Editor: Ilham Arsyam
kontan.co.id
Lo Kheng Hong 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bagi kalangan yang berkecimpung di dunia investasi nama Warren Buffet mungkin tak asing lagi.

Salah satu orang terkaya di dunia asal Amerika Serikat itu disebut-sebut sebagai investor tersukses.

Namun tahukah Anda sosok yang dikenal sebagai Warren Buffet-nya Indonesia?

Ya, dia adalah Lo Kheng Hong.

Bedanya, jika Warren Buffet sukses di dunia investasi lewat perusahaannya, Berkshire Hathaway Inc, Lo Kheng Hong justru tak memiliki perusahaan investasi.

Karena tak memiliki perusahaan Lo Kheng Hong tak memiliki karyawan. 

Lo Kheng Hong adalah investor ritel di pasar modal atau Bursa Efek Indonesia yang kini menjadi salah satu crazy rich Indonesia.

Kekayaan mantan pegawai bank itu disebut-sebut mencapai Rp2,5 triliun.

Kisah Hidup

Lo Kheng Hong
Lo Kheng Hong (kontan.co.id)

Lo Kheng Hong bukanlah berasal dari keluarga kaya raya.

Sebaliknya, masa kecilnya justru merasakan kehidupan yang amat susah.

Rumahnya di Jakarta sempit, hanya selebar empat meter.

Dikutip dari wikipedia, setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), Lo Kheng Hong tidak lantas melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah lantaran keadaan ekonomi.

Pria kelahiran 20 Februari 1959 itu, terpaksa bekerja sebagai staf Tata Usaha di Overseas Express Bank (OEB).

Barulah di usia 20 tahun, Lo Kheng Hong kuliah di Universitas Nasional, jurusan Sastra Inggris. Ia mengambil kelas malam.

Saat itu, biaya masuk perguruan tinggi sebesar Rp50 ribu, sedangkan biaya kuliahnya Rp10 ribu.

Bekerja selama lebih dari 10 tahun di OEB kariernya tak begitu bagus.

Dia kemudian pindah ke Bank Ekonomi pada tahun 1990.

Bekerja satu tahun, LKH kemudian diangkat Kepala Cabang di bank tersebut.

6 tahun bekerja di Bank Ekonomi, Lo Kheng Hong mengambil keputusan berhenti bekerja di tahun 1996.

LKH mengundurkan diri dari pekerjaannya karena ingin fokus investasi saham.

Meniru Warren Buffet sang idolanya Lo Kheng Hong belajar value investing.

Yakni sebuah metode memilih saham yang undervalue (di bawah harga) dan menjualnya saat over value.

Konon, Lo Kheng Hong setiap harinya hanya menghabiskan waktu di teras rumahnya untuk mempelajari laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang melantai di bursa.

Pada beberapa kesempatan, Lo Kheng Hong berkelakar memperoleh uang dengan cara tidur, tidur dan tidur.

Lo Kheng Hong pernah membeli saham di harga Rp250 per lembar pada tahun 2005 dan menjualnya dengan harga Rp31.500 per lembar saham pada tahun 2011.

Bayangkan ia mengantongi keuntungan 12.500% atau melonjak 126 kali lipat dari harga awal.

Ada banyak saham yang dibeli Lo Kheng Hong dibawah harga dan menjualnya ketika untung ratusan atau bahkan ribuan persen.

Lo Kheng Hong menyampaikan paparan saat menjadi pembicara pada Mega Talkshow Investasi 2020, di Aula Barat ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Sabtu (7/3/2020). Mega talkshow yang digelar MBA ITB ini, untuk meningkatkan literasi mahasiswa dan masyarakat ten

Lo Kheng Hong menyampaikan paparan saat menjadi pembicara pada Mega Talkshow Investasi 2020, di Aula Barat ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Sabtu (7/3/2020). 

Satu hal yang mesti dicontoh dari Lo Kheng Hong adalah gaya hidupnya yang sederhana.

Meski punya kakayaan trilunan rupiah tak ada mobil Lamborghini atau Porsche di garasi rumahnya.

Dalam pemikirannya, barang-barang mewah, seperti mobil menurut LKH tidak perlu terus dibeli karena harganya akan menyusut.

Meski demikian LKH senang melakukan perjalanan wisata dan menghabiskan berminggu-minggu atau bulan di luar negeri.

Begitulah cara dia menikmati hidup dan membelanjakan uang.

Nasihat Lo Kheng Hong Saat IHSG Ambruk

Pasar saham kembali didera kecemasan setelah DKI Jakarta kembali melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat ambrol ke bawah 5.000, Kamis (10/9/2020).

Meski kemarin IHSG sudah mulai menanjak, namun pasar saham masih dalam kondisi siaga dan rawan koreksi.

Tapi, penurunan harga saham ini justru dimanfaatkan sejumlah investor kelas kakap untuk mengail saham-saham murah.

 

Dengar saja kisah investor kawakan Lo Kheng Hong.

"Selalu berinvestasi di masa buruk," kata Lo kepada KONTAN, Jumat (11/9).

Prinsip ini masih menjadi pegangan pria yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia ini.

Lo menyebut, ia fokus berinvestasi saat pasar koreksi, kemudian menjual kembali di waktu yang tepat.

Menurut Lo, kejatuhan bursa saham justru membuatnya menemukan saham perusahaan bagus dengan valuasi yang murah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved