Umrah Dibuka Bertahap, Kemenag Sulsel: Direncanakan Mulai 1 November
Menurut Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sulsel, Kaswad Sartono, Kerajaan Arab Saudi
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pemerintah mulai memberikan isyarat perjalanan ibadah umrah kembali bakal digelar.
Menurut Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sulsel, Kaswad Sartono, Kerajaan Arab Saudi sudah membuka kesempatan bagi muslim yang ingin menunaikan ibadah umrah.
Informasi yang ia terima, umrah sudah bisa dilaksanakan pada 5 Oktober 2020 mendatang.
"Sudah bisa umrah pada 5 Oktober, namun dengan catatan, itu diberikan kesempatan kepada warga Arab Saudi saja, serta warga negara asing yang ada di Arab Saudi," ujar Kaswad, Kamis (24/9/2020).
Sementara khusus untuk warga luar, rencananya akan dimulai pada 1 November 2020, sembari menunggu pengumuman resmi kondisi pandemi Covid-19.
Pada tahap ini, Masjidil Haram diharapkan dapat menampung 100% sesuai hitungan protokol tindakan pencegahan, yaitu: 20 ribu jamaah umrah per hari dan 60 ribu jemaah salat per-hari.
Terpisah, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar mengatakan pihaknya selama ini terus melakukan koordinasi, baik dengan Konsul Haji KJRI Jeddah, maskapai penerbangan maupun Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) terkait persiapan jika penyelenggaraan ibadah umrah kembali dibuka.
Koordinasi antara lain membahas terkait prioritas pemberangkatan jemaah umrah yang tertunda sejak 27 Februari 2020, serta penerapan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.
“Kami sudah minta ke Konsul Haji KJRI untuk ikut memantau kemungkinan Indonesia mendapat izin memberangkatkan jemaah umrah,” tuturnya.
“Koordinasi dengan PPIU dan maskapai terus dilakukan. Kita minta jemaah umrah yang tertunda menjadi prioritas untuk diberangkatkan. Kita juga membahas penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan umrah di masa Covid-19 bersama dengan Kemenkes,” lanjutnya.
Hal senada disampaikan Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus M. Arfi Hatim.
Menurutnya, keberangkatan jemaah umrah asal Indonesia masih menunggu rilis daftar negara yang mendapat izin dari Saudi. Namun, sambil menunggu kepastian dari Pemerintah Saudi termasuk kesiapan semua layanan di Saudi, persiapan tetap dilakukan.
“Kami akan melakukan sosialisasi kepada PPIU dan jemaah terkait penerapan protokol kesehatan. Kami juga akan minta kepada PPIU untuk menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan manasik umrah yang mereka lakukan,” kata Arfi.