Forum Dosen Tribun Gaungkan Pilkada Daring
Dosen Komunikasi Unhas, Dr Hasrullah mengatakan untuk menyelenggarakan Pilkada yang berintegritas
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Forum Dosen Tribun kembali menggelar dialog. Kali ini membahas Pilkada Sehat Ditengah Pandemi Covid 19, Makassar, Kamis (24/9/2020).
Peserta forum sepakat bahwa penyelenggaraan Pilkada harus tegas, memberikan sanksi kepada para peserta pilkada yang tak patuh dengan protokol kesehatan.
Dosen Komunikasi Unhas, Dr Hasrullah mengatakan untuk menyelenggarakan Pilkada yang berintegritas, itu membutuhkan penyelenggara yang tegas.
"Barang siapa paslon yang melanggar itu langsung di diskualifikasi ataukah ada yang melakukan kerumunan misal dipenjara 20 hari," ujar Hasrullah.
Menurutnya pemilihan kepala daerah sebaiknya digelar secara daring, laiknya pembelajaran SD sampai SMA seperti sekarang.
"SD sampai SMA melakukan pembelajaran berbeda, yakni daring. Kenapa untuk memilih pemimpin tidak dilakukan daring," katanya.
Namun kembali lagi kepada kepenyelenggara. Bagi Hasrullah, meski ada regulasi namun tidak dilaksanakan tidak menghasilkan jalan keluar.
"Saya pikir langsung saja di diskualifikasi, berani gak KPU, berani gak Bawaslu . Pertanyaan disitu. Kalau hanya mengandalkan rasionalitas. Akan cilawi," katanya.
Akademisi UMI, Andi Tamzil mengatakan hal yang sama.
"Pendidikan sudah dilaksanakan tanpa kerumunan. Laksanakan saja aturan seperti itu, saya sependapat dengan pak Hasrullah. Pilkada digelar daring," katanya.
Sementara itu, Prof Mahfud Hafidz mengatakan seseorang yang akan melanggar dalam Pilkada nantinya akan mengarah ke penyelenggara. Olehnya itu semua pihak diminta Patih dan sadar akan melakukan protokol kesehatan.
"Seorang ppk atau pps, ada kerumunan berdesak desakan tentu yang disalahin bukan pemilih atau masyarakat. Tapi adalah petugas tingkat ad hoc. Pilkada tetap jalan tapi ya protokol kesehatan juga harus diperhatikan," ujarnya.