Zainal Tahir Meninggal Dunia
Penyebab Mantan Ketua KPU Gowa Zainal Tahir Meninggal di Jakarta, Profil dan Dikenal Orang Baik
Innalillahi wainna ilaihi rajiun, politisi dan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Gowa, Zainal Tahir meninggal dunia.
TRIBUN-TIMUR.COM - Innalillahi wainna ilaihi rajiun, politisi dan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Gowa, Zainal Tahir meninggal dunia di usia 50 tahun.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un
Saudara kita H Zainal Tahir telah berpulang pada Hari Selasa (22/9) pukul 23.12 WIB, mohon doa dari teman-teman semua.
Mohon dimaafkan segala kesalahan almarhum."
Demikian pesan singkat yang beredar melalui grup percakapan WhatsApp, Rabu (23/9/2020) dini hari.
Kabar duka itu spontan langsung memecah keheningan malam tadi.
Banyak yang terkejut, utamanya members (anggota) grup WhatsApp Geng Makassar, seolah tak percaya jika Zainal Tahir betul-betul telah tiada.
Zainal Tahir juga merupakan anggota Geng Makassar, grup percakapan yang berisi aktivis, politisi, birokrat, akademisi, profesional, hingga pejabat.
"Haaaaa... yg benar?" demikian ditulis Akbar Faizal, mantan anggota DPR RI menanggapi kabar berpulangnya ke Rahmatullah, Zaenal Tahir, di grup Geng Makassar, sekitar pukul 01.40 wita.
Bahkan anggota grup lainnya, Olha Mallawangeng menulis, mengingatkan mereka yang posting kabar duka itu agar jangan mempermainkan kematian.
"Waddu jangan di main2i kematian apa betul Zette meninggal," tulis Olha Mallawangeng.
Jubir Jusuf Kalla, Husain Abdullah akhirhya berusaha meyakinkan anggota grup Geng Makassar bahwa Zette, sapaan akrab Zaeinal Thahir benar-benar telah tiada.
Zainal Tahir, kata Husain Abdullah, meninggal dunia karena virus corona atau Covid-19.
"Diantara ribuan korban Covid. Zette adalah teman terdekat kita yg sungguh2 meninggalkan kesedihan atas kepergiannya direnggut wabah," demikian ditulis Husain Abdullah.
Zainal Tahir menghembuskan nafas terakhirnya di RS Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Menjelang pergantian hari, pukul 23.12 wib malam ini, sahabat saya, Zainal Tahir, telah berpulang ke hadirat Allah SWT di Rumah Sakit Budha Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta.
Mohon doa dari kawan-kawan, semoga segala amal ibadah almarhum mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Dan, mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan almarhum semasa hidupnya."
Demikian ditulis sahabat almarhum, Tomi Lebang melalui akunnya di Facebook.
Ucapan duka untuk Zainal Tahir sedang mengalir deras melalui media sosial Facebook, di akun almarhum, maupun akun sahabatnya.
"Tugas Terakhir??
.
.
Setelah menyampaikan maksud hati saya untuk membuat seri Sisi Hijau, Beliau menanggapinya dengan baik, "Mantap" tulisnya dalam pesan singkat, sebulan lalu.
Satu demi satu puzzle saya susun, untuk menemukan gambar yang sesuai dengan 'sisi' apa yang ingin saya angkat. Sisi Hijau adalah penggambaran sederhana dari karakter, sifat, maupun kebisaan Beliau. Saya termasuk orang yang akhir mengenal dan cukup dekat dengan Beliau, sekitar dua tahunan hingga malam ini.
Saya niatkan, ini bukan Tugas Terakhir. Masih terlalu dini untuk menyudahinya, walaupun si empunya Sisi sudah tergesa pergi menuju Sang Maha Esa, Tuhan yang telah memberinya hidup, walau sesaat. namun saya yakin, banyak kebaikan dalam kehidupannya, masih teramat banyak Sisi Hijau yang bisa saya buat. Semoga menjadi satu kebaikan untuknya. Allahummagfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu'anhu.
Selamat jalan K Zainal Tahir (K ZT) Haji Ramma, semoga Allah Swt memberikan kelapangan dan Kegembiraan untuk mu disana.
Wallahi, sepengetahuan saya engkau orang yang Baik.
.
.
.
Wafat di RS Budha Tzu Chi Jakarta, Pukul 23.12 Wib. 22 September 2020."
Demikian ditulis pemilik akun Facebook Prawidi Wisanggeni.
Sosok Zainal Tahir
Semasa hidupnya, Zainal Tahir dikenal sebagai pribadi yang punya banyak teman, baik.
Siapa sosok Zainal Tahir sesungguhnya?
Zainal Tahir lahir di Gowa, 22 November 1969.
Beliau pernah menjabat sebagai Ketua KPU Gowa.
Sebelum mengemban jabatan itu, Zainal Tahir pernah meniti karier di sebuah perusahaan media lokal di Makassar.
Beliau juga pernah tecatat sebagai kader Partai Demokrat dan pada Pemilu tahun 2019 lalu, dia menjadi caleg PDIP ( PDI Perjuangan ) untuk DPR RI dari daerah pemilihan Sulsel.
Soal pendidikan, beliau merupakan alumnus SMA Negeri 159 Sungguminasa, dan S1-S2 Komunikasi di Universitas Hasanuddin.
Dalam satu dekade lebih terakhir, Zainal Tahir yang bersahabat dengan mantan Ketua KPK Abraham Samad tinggal di Jakarta bersama dengan istri dan 4 anaknya.
Di Jakarta, dia menjalankan bisnis saham serta menjabat Direktur Operasional Tawaf TV, stasiun televisi Islami.
Doa untuk almarhum
Mari kita doakan almarhum, semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Latin Arab: Allahummaghfirla-hu warham-hu wa 'aafi-hi wa'fu 'an-hu wa akrim nuzula-hu, wa wassi' madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-i wats tsalji wal barod wa naqqi-hi minal khothoyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danaas, wa abdil-hu daaron khoirom min daari-hi, wa ahlan khoirom min ahli-hi, wa zawjan khoirom min zawji-hi, wa ad-khilkul jannata, wa a'idz-hu min 'adzabil qobri wa 'adzabin naar.
Terjemahannya:
"Ya Allah, ampunilah ia, kasihilah ia, berilah ia kekuatan, maafkanlah ia, dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan ia dengan air salju dan air es.
Bersihkan ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran, berilah ganti rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah ganti keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan ia ke surga, jagalah ia dari siksa kubur dan neraka." (HR Muslim).(*)