Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kelistrikan Sulsel

Penggunaan Listrik di Sulsel Tumbuh 3,7%, Pembangunan Listrik Bawah Laut di Laelae Bakal Dimulai

Program kelistrikan Pemprov seperti pengaliran listrik 24 jam penuh dengan kabel bawah laut di Pulau Lae-lae.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/FADHLY
General Manager PLN UIW Sulselrabar, Ismail Deu bersama rombongan saat berkunjung ke Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar, Selasa (22/9/2020). 

Kondisi kelistrikan saat ini surplus 400-600 MW. Juga akan semakin bertambah dengan akan hadirnya PLTU dan PLTA baru.

Pembangunan infrastruktur kelistrikan, seperti pembangunan gardu induk pembangkit akan dapat dilaksanakan jika persoalan sosial yang ada dapat diselesaiakan.

"Salah satunya bagaimana menghadapi kendala sosial yang ada di bawah. Yang kita rasakan di Sulsel, dukungan Pak Gub sangat bagus. Kendala sosial yang terjadi langsung bisa selesai, baik dengan masyarakat atau dengan instansi lain maupun pihak swasta. Beliau selalu menjadi penengah dan mediasi, membuat permasalahan mudah diselesaikan," tuturnya.

Sebagai upaya meningkatkan Rasio Elektrifikasi 100 persen di Sulawesi Selatan, PLN terus berkomitmen untuk melistriki seluruh tanah air hingga ke pelosok negeri ditengah pandemi dengan melistriki desa.

Diantaranya Desa Letta terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang menjadi desa yang kini menerima aliran listrik PLN. Penantian 40 Tahun akhirnya bisa nikmati listrik 24 jam.

Sedangkan Nurdin Abdullah menyampaikan, bahwa terpenuhinya ketersediaan listrik sangat penting. Ini untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Termasuk masyarakat pulau dan daerah terpencil.

"Saya sudah siapkan anggaran untuk tarik kabel bawah laut. Jadi kita akan mulai dari Laelae," katanya.

Listrik juga sangat penting untuk perekonomian demikian juga untuk investasi. Listrik merupakan salah satu pemicu agar investor tertarik berinvestasi. Sulsel belajar dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya, banyak yang ingin berivestasi tetapi ketersediaan listrik tidak mencukupi.

"Kita punya pengalaman beberapa tahun lalu, orang mau invest tetapi listrik tidak cukup," katanya.

Kelistrikan yang dikembangkan juga merupakan pembangkit listrik ramah lingkungan.(*)

Laporan Wartawan tribun-timur.com, @fadhlymuhammad

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved