Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Enrekang

Belum Dapatkan Jawaban, Keluarga Pasien Kasus ke-95 di Enrekang Ancam Datangi RSUD Massenrempulu

Hal itu terkait data pasien yang dikeluarkan pihak RSUD Maspul yang dianggap tak sesuai dengan fakta yang terjadi, sehingga merugikan pihak keluarga

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Sudirman
Ist
Suasana saat Tim Satgas Covid-19 Enrekang saat akan merujuk pasien Covid-19 

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 kasus ke-95 inisial SY (71), masih menunggu klarifikasi dari pihak management RSUD Massenrempulu Enrekang.

Hal itu terkait data pasien yang dikeluarkan pihak RSUD Maspul yang dianggap tak sesuai dengan fakta yang terjadi, sehingga merugikan pihak keluarga pasien.

Istri dan anak -anak SY meminta agar pihak RSUD Maspul memiliki itikat baik untuk menjelaskan secara resmi kondisi sebenarnya SY saat diperiksa di UGD Rumah Sakit tersebut.

"Bapak itu masuk rumah sakit karena kakinya yang dia rasakan sakit. Bukan karena demam, sesak nafas,mual muntah dan semua yang ditulis pihak RSUD Maspul pada surat rujukan," kata AR dalah seorang anak SY.

Selain itu keluarga SY juga meminta penjelasan pihak Management RSUD Maspul perihal surat keterangan hasil Swab yang menyatakan SY positif Covid-19, yang dikeluarkan oleh pihak RSUD Maspul.

Padahal hanya dengan menggunakan Kop surat RSUD Maspul dan ditandatangani oleh salah satu dokter yang bertugas di laboratorium RSUD Maspul.

Untuk itu, pihak keluarga memberikan waktu hingga tiga hari kedepan kepada pihak rumah sakit untuk memberikan klarifikasi langsung kepada keluarga kami.

"Kalau tidak maka kami yang akan mendatangi pihak RSUD Maspul untuk meminta klarifikasi resmi mengenai dua hal yakni, data pasien dan surat keterangan yang dikeluarkan oleh rumah sakit tersebut," ujarnya.

Menanggapi hal itu, dokter Emi yang bertugas di UGD RSUD Maspul saat menangani pasien tersebut menegaskan apa yang pihaknya lakukan itu adalah hasil Anamnesis terhadap pasien.

Menurutnya, dirinya yang memeriksa langsung kondisi pasien sehingga hasil pemeriksaan pasien sesuai kondisi yang ada.

"Tidak selamanya yang dialami pasien itu nampak secara fisik tapi dari hasil pemeriksaan dan karena ada sesak nafasnya sehingga ada instruksi dari UGD, supaya dipasangi oksigen diruang isolasi atau diruang perawatan," jelas dokter Emi, Selasa (22/9/2020).

Ia menjelaskan, walaupun bagaimana salahnya hasil Anamnesis yang dia lakukan tapi gold standarnya yang memeriksa PCR mengatakan positif Covid-19, maka hasil anamnesis tidak perlu dipermasalahkan. (tribunenrekang.com)

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, @whaiez

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved