Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tentang Anak

Cerita Abduh Sannassa Masuk di Dunia Lukis, Belajar Sejak SD

Tribun Timur kembali mengadakan dialog virtual tentang anak seri #5, Sabtu (19/9/2020).

Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/RUDI SALAM
Tribun Timur kembali mengadakan dialog virtual tentang anak seri #5, Sabtu (19/9/2020). Kali ini mengangkat tema "Asyiknya Bermain Warna" 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tribun Timur kembali mengadakan dialog virtual tentang anak seri #5, Sabtu (19/9/2020).

Seri kali ini mengangkat tema "Asyiknya Bermain Warna".

Acara yang disiarkan secara langsung di YouTube Tribun Timur dipandu oleh Redaktur Tribun Timur Ina Maharani.

Hadir sebagai narasumber, Mama Nana dan Dhira (juara lomba mewarna) serta Abduh Sannassa (pelukis/guru menggambar dan mewarna anak).

Abduh Sannassa sendiri adalah pelukis yang juga sering mengisi waktu mengajar anak-anak mewarna.

Abduh mengatakan bahwa dirinya masuk dalam dunia lukis dan mewarna sejak Sekolah Dasar (SD).

"Kebetulan ada kakak yang bisa menggambar. Saya belajar menggambar dari kakak itu sejak SD sampai SMP," katanya.

Masuk Sekolah Menengah Pertama (SMA), Abduh keliling di pelukis-pelukis Makassar.

Latar belakang pendidikan Abduh tidak sama dengan profesinya sekarang. Dia adalah lulusan dari pendidikan otomotif.

Sekarang Abduh tercatat sebagai pengurus di Dewan Kesenian Makassar.

Dalam dialog virtual itu, Abduh mengatakan bahwa dunia anak sehubungan dengan mewarna itu adakah sesuatu yang fitrahwih.

"Hampir 100% anak-anak suka menggambar, suka mewarna. Kalau bukan di dunia seni itu, paling di nyanyi, tari," katanya.

Kalau anak-anak diajarkan menggambar atau mewarna, kata Abduh, orang tua tidak berharap anak itu sebagai pelukis. Tetapi, lebih mengaktifkan motorik anak.

"Jadi nanti pada saat kehidupan berjalan, maka anak ini akan melalui berbagai rintangan, berbagi hal-hal di luar keinginannya, itu menjadi suatu wadah untuk mengekpresikan apa yang dirasakan lewat warna, gambar, nyanyi dan tari, sehubungan dengan hal-hal kesenian," jelasnya.

Dirinya menyebut orang tua yang tidak peka apa yang diminati anak adalah sesuatu kegagalan.

"Kebayangkan dari kita ini masih kita yang menentukan. Itu sesuatu mengancam kehidupan panjang bagi anak. Harusnya orang tua melihat," katanya.

Hal-hal tersebut kelihatan dari di keseharian. Dicontohkan dia, bahwa anak yang sudah corat-coret bahwa dia adalah anak yang suka menggambar.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudi Salam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved