Denmark Open I Tetap Digelar, Piala Thomas dan Uber 2020 Ditunda
Sebelumnya Indonesia, Korea Selatan, Thailand, dan Australia telah mundur dari ajang tersebut.
TRIBUN-TIMUR.COM - Federasi Bulutangkis Dunia atau Badminton World Federation (BWF) resmi menunda pelaksanaan Piala Thomas dan Uber 2020.
Hal tersebut diumumkan BWF melalui akun resminya di Twitter, @bwfmedia, Selasa (15/9/2020).
Sebelumnya, BWF telah menjadwalkan Piala Thomas dan Uber 2020 akan diselenggarakan di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober mendatang.
Dikutip dari website resmi BWF, keputusan tersebut diambil setelah sejumlah negara memutuskan mundur dari perhelatan dwitahunan tersebut.
Sebelumnya Indonesia, Korea Selatan, Thailand, dan Australia telah mundur dari ajang tersebut.
BWF mengakui telah mempersiapkan perhelatan tersebut, termasuk upaya-upaya untuk menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh atlet yang berpartisipasi.
Namun, melihat perkembangan pandemi Covid-19 di seluruh dunia, sejumlah tim dan peserta individu memilih untuk tidak melakukan perjalanan ke Denmark yang menjadi lokasi penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber 2020.
BWF pun menghargai keputusan tersebut. Kesehatan dan keselamatan seluruh atlet menjadi prioritas BWF.
Meskipun demikian, BWF sedang mencari tanggal alternatif yang mungkin untuk menjadwal ulang Piala Thomas dan Uber 2020, tetapi sebelum 2021.
Sementara itu, DANISA Denmark Open 2020 di Odense yang merupakan Event HSBC BWF World Tour tetap akan dilanjutkan sesuai rencana di Kalender Turnamen BWF, yakni pada 13-18 Oktober 2020.
Ajang tersebut juga akan digunakan untuk mengimplementasikan protokol kesehatan dan prosedur Covid-19 yang relevan untuk melaksakan kembali turnamen bulu tangkis internasional yang sudah dijadwalkan.
Akan tetapi, turnamen VICTOR Denmark Masters 2020 yang dijadwalkan pada 20-25 Oktober 2020 tetap dibatalkan.
Tiga Alasan Indonesia Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020
Tim Indonesia dipastikan mundur dari ajang Piala Thomas dan Uber 2020.
Ajang tersebut dijadwalkan berlangsung di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober mendatang.
Dikutip dari Badminton Indonesia, ada tiga alasan yang mendasari PP PBSI dalam mengambil keputusan mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020.
Ketiganya berkaitan erat dengan risiko terpapar virus Corona alias Covid-19.
"Tim Indonesia dipastikan mundur dari Piala Thomas dan Uber 2002. Kami sudah mengirim surat ke Menpora dan akan segera mengirim pernyataan tertulis ke BWG mengenai hal ini," ucap Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto.
"Keputusan ini diambil setelah kami berdiskusi dengan para atlet dan tim ofisial."
"Kalau ditarik dari awal, semuanya semangat karena melihat kesempatan yang begitu besar."
"Namun, dalam perjalanan waktu dan mencermati perkembangan Covid-19 yang belum terselesaikan, baik di Indonesia maupun di negara lain, menimbulkan keraguan para atlet," kata Budiharto menjelaskan.
Alasan pertama yang mendasari pengunduran diri Indonesia dari Piala Thomas dan Uber 2020 ialah adanya rasa khawatir terhadap kemungkinan para atlet akan terpapar Covid-19, baik dalam perjalanan, di tempat transit, maupun di tempat pertandingan.
Kedua, para atlet dan ofisial menyuarakan keraguan mereka untuk ambil bagian karena tidak ada jaminan dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) seandainya ada anggota tim yang terpapar Covid-19, siapa yang akan bertanggung jawab menangani dan bagaimana penanganan selanjutnya.
Ketiga, mengacu pada dua alasan sebelumnya, jajaran pimpinan PP PBSI yang terdiri dari Ketua Umum PP PBSI Wiranto, Wakil Ketua Umum I dan Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto, serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti memutuskan tim Indonesia mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020.
Dengan pengunduran diri tim Indonesia dari Piala Thomas dan Uber 2020, otomatis Indonesia juga tidak akan berpartisipasi pada dua turnamen BWF World Tour Super 750 di Denmark yakni Denmark Open I dan Denmark Open II.
Selain Indonesia, ada empat negara lain yang secara resmi mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020.
Keempat negara itu adalah Australia, Taiwan, Thailand, dan Korea Selatan.
(tribun-timur.com/bolaspot.com)