Anies Baswedan Sebut Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Nyaris Penuh, Jokowi: RS Wisma Atlet Masih Kosong
Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, masih memiliki kapasitas cukup.
TRIBUN-TIMUR.COM-Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lagi sejak Senin (14/9/2020) kemarin.
Keputusan mantan mendikbud tersebut lantaran jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 nyaris penuh dengan tingkat kematian yang terus meningkat.
Bahkan, Anies Baswedan sempat menyebut tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19 akan penuh pada 17 September 2020.
Tak hanya itu, ruang ICU diprediksi juga sudah tidak mampu menampung pasien Covid-19.
Dikutip dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, masih memiliki kapasitas cukup.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas "Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional" di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/9/2020).

"Kita lihat di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran ini masih kosong untuk bisa menampung 2.581, ini masih mempunyai ruang ini untuk yang gejala ringan. Ini 858 di Tower 6 dan 1.723 di Tower 7," ujar Presiden Jokowi.
"Kemudian untuk flat isolasi mandiri di Wisma Atlet Kemayoran juga masih tersedia kapasitas 4.863, ini di Tower 4 dan Tower 5," papar dia.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya memperbanyak fasilitas isolasi di daerah-daerah lainnya.
"Ada juga balai pelatihan kesehatan di Ciloto, ada 653 orang yang bisa ditampung di situ dan beberapa di balbekes di Batam, di Semarang, di Makassar juga terus disiapkan," lanjut Kepala Negara.
Dengan banyaknya ruang isolasi ini, masalah kelebihan kapasitas pasien di rumah sakit rujukan Covid-19 bisa tertangani.
Sebab, pasien dengan gejala ringan dan sedang bisa dialihkan ke fasilitas isolasi.
Presiden Jokowi meminta agar data-data soal ketersediaan ruang isolasi ini harus selalu diteruskan ke masyarakat.
"Saya kira ini yang perlu terus disampaikan," kata dia.
Diketahui, Provinsi DKI Jakarta mulai Senin ini memperketat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).