Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

ILC TV One

Terlanjur Ramai di ILC TV One, Sekarang PDIP Minta Kasus Puan Maharani dan Sumbar Tak Digoreng Lagi

Terlanjur Ramai di ILC TV One, Sekarang PDIP Minta Kasus PUan Maharani dan Sumbar Tak Digoreng Lagi

Editor: Mansur AM
BPMI DAN TRIBUNNEWS.COM
Terlanjur Ramai di ILC TV One, Sekarang PDIP Minta Kasus PUan Maharani dan Sumbar Tak Digoreng Lagi 

TRIBUN-TIMUR.COM - Terlanjur Ramai di ILC TV One, Sekarang PDIP Minta Kasus PUan Maharani dan Sumbar Tak Digoreng Lagi 

Nama Puan Maharani ramai dibahas gara-gara membicarakan Provinsi Sumatera Barat y ang belum Pancasilais.

Warga Minang pun bereaksi. Semakin ramai karena diulas di ILC TV One. Pendukung Puan Maharani dari PDIP membela, sementara lawan politik Puan Maharani dan PDIP memojokkan.

Pernyataan yang mengejutkan dari Ketua DPR RI Puan Maharani jadi pembicaraan di mana-mana.

Kini Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto meminta pernyataan Puan Maharani jangan digoreng lagi

Bisnis Happy Hapsoro, Suami Puan Maharani, Menantu Megawati yang Jarang Disorot

Ini Nama Lengkap Ketua DPR RI: Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi

Sumber Uang Puan Maharani, Pantas Anak Megawati Cucu Soekarno Kaya Raya, Harta Terus Berlipat

Permintaan disampaikan Hasto di hadapan peserta Sekolah Partai PDIP gelombang III, Minggu (13/9/2020).

Hasto Kristiyanto menyebut pernyataan Puan Maharani terkait Sumatera Barat, tidak mungkin berniat untuk memecah belah bangsa.

"Mbak Puan ini putri Bu Mega. Sama dengan Mas Tatam dan Mas Prananda. Jadi tidak akan melakukan sesuatu hal yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara," kata Hasto.

"Semua dilakukan dengan upaya membangun silaturahmi yang baik dengan upaya untuk berdialog. Jadi itu menjadi dialektika ideologis dan sikap PDI Perjuangan," sambung Hasto.

Menurut Hasto, sudah banyak kader PDIP yang menjelaskan secara kontekstual dari teks yang disampaikan Puan, termasuk latar keturunan Puan yang berdarah Minang melalui ayahnya, almarhum Taufik Kiemas.

Hasto juga menyadari isu tersebut terus digoreng sampai ada pihak yang menyebut politikus PDIP Arteria Dahlan merupakan cucu dari pendiri PKI.

"Kami itu lihat segala sesuatunya dalam perspektif yang positif. Kalau ada yang kurang, ya lakukan tabayyun, klarifikasi, itu kan Pancasila. Kita diajarkan untuk itu, jadi tidak usahlah goreng-menggoreng, tetapi kita gelorakan hal yang positif dan itulah komitmen PDIP," papar Hasto.

Di sisi lain, Hasto juga mengangkat adanya isu dugaan pelecehan yang menimpa kadernya, yaitu Calon Wakil Walikota Depok dari PDIP Afifah Alia.

Afifah mengaku dilecehkan pesaingnya, calon Wakil Wali Kota dari PKS Imam Budi Hartono, dengan ucapan 'sekamar sama saya'.

Imam mengklaim bahwa teksnya bukan seperti itu, dan sifatnya hanya guyon atau mencairkan suasana.

"Yang terjadi di Kota Depok, yang penting sudah ada klarifikasi ajak kata-kata sekamar. Itu klarifikasi yang penting tabayun, melakukan klarifikasi, segala sesuatunya rakyat menilai apakah niatannya baik atau tidak," jelas dia

Sementara itu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menginstruksikan calon kepala daerah yang diusung maupun didukung partainya untuk membaca tujuh judul buku.

Buku pertama yang direkomendasikan oleh Megawati untuk dibaca yakni buku berjudul 'Di Bawah Bendera Revolusi'.

Menurut Megawati, anak-anak muda kekinian masih ada yang tidak mengetahui sosok Soekarno. Bahkan, masih banyak dari anak-anak muda kekinian yang berpendapat sinis terhadap presiden pertama sekaligus Proklamator RI tersebut.

"Saya bilang itu namanya bodoh. Kalau kamu mau jadi pintar, baca dulu perjuangan beliau (Soekarno) itu apa. Itu fakta sejarah," kata Megawati yang disampaikan secara virtual di hadapan peserta Sekolah Partai PDIP gelombang III, Minggu (13/9/2020).

Selanjutnya, Megawati merekomendasikan buku kedua berjudul 'Sarinah'.

Presiden RI kelima itu menilai bahwa buku 'Sarinah' sangat kontekstual di tengah kondisi kekinian yang mana kaum perempuan Indonesia masih mengalami berbagai kekerasan.

Megawati bahkan menyebutkan, di tengah pandemi Covid-19, dari laporan yang diterimanya menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan dan anak justru mengalami peningkatan.

"Kalian para bapak kan punya istri, punya anak perempuan. Tolong dilindungi dengan baik. Jangan mereka dikampleng, dipukul, ditampar. Itu yang harus diperhatikan," ujar Megawati.

Buku keempat yang direkomendasikan presiden kelima tersebut yakni berjudul 'Membangun Dunia Kembali - To Build A World A New'.

Buku tersebut berisi tentang pidato Bung Karno saat di PBB yang mendapatkan standing ovation dari perwakilan berbagai negara saat itu. Berikutnya buku berjudul 'Indonesia Menggugat'.

Buku tersebut berisi gugatan Bung Karno terhadap penjajah yang memasukkannya ke dalam penjara.

Keenam buku yang direkomendasikan oleh Megawati untuk dibaca berjudul 'Mencapai Indonesia Merdeka'.

Megawati berharap dengan membaca buku tesebut para Cakada yang diusung oleh partainya akan memahami mengapa Indonesia merdeka dan mengapa bisa menjadi pemimpin.

"Kalau tidak merdeka, apakah kalian bisa menjadi pemimpin? Tidak bisa, kalian hanya menjadi budak, karena pada waktu itu dijajah 350 tahun. Apakah itu tidak menyedihkan?" kata dia.

Terakhir yang direkomendasikan oleh Megawati yakni berjudul 'Mustika Rasa'. Buku tersebut berisi beragam resep masakan Indonesia yang dikumpulkan bertahun-tahun.

"Ini resep-resep dari seluruh daerah di Indonesia. Luar biasa. Setelah buku ini apakah ada buku lainnya? Enggak ada," ujar Megawati.

Akhir arahannya, Megawati berpesan kepada para calon kepala daerah untuk menjadi pemimpin yang kreatif. Di sisi lain dia juga mengingatkan agar ketika mereka terpilih tidak lantas menjadi sombong.

Megawati Soekarnoputri juga menginstruksikan calon kepala daerah yang diusung maupun didukung partainya, untuk melaksanakan sejumlah kebijakan khusus dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Megawati menceritakan dialognya dengan Proklamator RI sekaligus ayah kandungnya, Soekarno.

Suatu saat, Soekarno bertanya kepada Megawati, apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh rakyat. "Beliau bilang coba kamu pikir, apa yang harus selalu kamu lakukan? Untung saya pintar, saya jawab makan Pak. Nah kamu sudah tahu artinya," papar Megawati.

Dengan terpenuhinya kebutuhan makan dan ditambah sandang, dinyakini rakyat akan bersama-sama dengan pemerintah menangani Covid-19 secara baik.

"Lalu supaya sehat, tidak stunting, diberikanlah kesehatan, vaksinasi," ucapnya. Soal vaksinasi, kata Megawati, sangat penting karena banyak yang belum bisa mempertimbangkan manfaatnya. "Vaksin itu untuk mencegah. Seperti sekarang sudah kita alami sendiri, orang kebingungan karena tidak ada obatnya, sedang mencari vaksinnya," paparnya.

Program selanjutnya yang harus dilakukan oleh kepala daerah usungan PDIP adalah memastikan bayi dan anak memiliki imunitas yang kuat.

"Ini ada berapa ibu calon kepala daerah, itu tolong diurus bayi-bayi, anak-anak, kasih makanan yang bergizi. Nanti yang paling utama, kalau ibu-ibu sudah jadi, bikin program seperti bayi sehat. Bayi itu perlu susu ibu-ibu," papar Megawati.

Selanjutnya, Megawati meminta program untuk menanam 10 tanaman pendamping beras, yang dapat ditanam secara individu maupun bergotong royong, seperti sukun, jagung, dan berbagai umbi lainnya. "Tanah-tanah kosong itu tanamilah, beras itu kan kita datangkan dari Thailand, dari Vietnam, dari Kamboja. Jadi kalau mereka butuh bagi rakyatnya, kalau kita kurang, lalu bagaimana nasib kita?' papar Megawati.

Keponakan Prabowo

Sekolah Partai gelombang III untuk para calon kepala daerah dilakukan secara virtual, yang dimulai sejak Minggu (13/9) hingga Selasa (15/9). Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, total peserta calon kepala daerah gelombang ke tiga berjumlah 212 peserta dengan rincian 28 kader dan 184 non kader.

"Meski yang ikut sebagian besar non kader, bahkan anggota partai lain, namun karena didukung oleh PDI Perjuangan maka setidaknya ada gelombang dan frekuensi sama terkait Pancasila, UUD NRI, NKRI, dan Kebhinnekaan Indonesia," kata Hasto. Hasto menyebut, calon kepala daerah non kader yang ikut Sekolah Partai PDIP di antaranya calon wali kota Surabaya Eri Cahyadi, calon wakil wali kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, dan calon wakil bupati Karawang Adly Fairuz.

"Ada Saraswati yang kalau manggil Pak Prabowo itu pakde dan ada cucu Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Adly Fairuz yang masih muda," papar Hasto.

Menurut Hasto, PDIP alasan PDIP mengajak non kader ikut Sekolah Partai karena politik PDIP itu politik kerjasama, politik gotong royong. “PDI Perjuangan memerlukan kerjasama dengan semua pihak bagaimana membumikan Pancasila sebagai ideologi, regulasi hukum, kebijakan, program, dan tuntunan perilaku berbangsa dan bernegara," papar Hasto.

Berdasarkan data dari panitia Sekolah Partai, sejumlah petahana yang ikut pada gelombang ketiga ini yaitu, dua gubernur, 22 bupati, 20 wakil bupati, dua wali kota dan empat wakil wali kota. Peserta Sekolah Partai sebagaimana gelombang l dan ll juga diikuti dari berbagai tingkatan pendidikan. Terdapat calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang berasal dari S3, S2, S1, D3 hingga SMA.

PDI Perjuangan lanjut Hasto juga telah melakukan teguran kepada pasangan calon kepala daerah yang diusungnya, yang terbukti melakukan pelanggaran protokol kesehatan pencehan Covid-19 pada Pilkada serentak 2020.

"Jadi kita kan punya disiplin. Kadang-kadang ada euforia mencalonkan, lalu atraksi kebudayaan. Maka kami mengingatkan, kami membuat protokol terkait dengan kampanye yang mematuhi Covid-19," kata dia. Menurut Hasto, DPP PDIP bisa menegur pengurus provinsi, kabupaten atau kota, bahkan hingga tingkat ranting yang diduga melanggar protokol.

Bahkan, kata Hasto, calon kepala daerah yang diusung juga langsung dikomunikasikan oleh pengurus daerah, misalnya di DPC PDIP Surabaya yang disebut tidak mengindahkan protokol Covid-19.

"Partai punya disiplin, tapi kemudian kan juga mereka melakukan langkah perbaikan. Sekarang sangat ketat, terbukti pada saat pengumuman calon pun itu, seluruh ketentuan protokol covid dijalankan," katanya. Hasto menyebut, PDIP memiliki sistem kontrol yang kuat karena struktur partai yang berada hingga tingkat akar rumput. Sehingga ketika ada kerumunan yang tidak sejalan protokol Covid-19, langsung ada yang memperingatkan secara proaktif.

Apalagi, kata Hasto, ajaran soal kedisipilinan selalu diamanahkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, seperti hal kecil yaitu tidak boleh membuang sampah sembarangan dan disiplin berlalu lintas. "Itu nampaknya sederhana, tapi ini mengandung suatu kesadaran untuk berkomitmen pada rule of the game. Ini menjadi disiplin nasional, disiplin total, itu yang harus dilakukan," papar Hasto.(Tribun Network/sen/wly)

Bisnis Happy Hapsoro, Suami Puan Maharani, Menantu Megawati yang Jarang Disorot

Ini Nama Lengkap Ketua DPR RI: Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi

Sumber Uang Puan Maharani, Pantas Anak Megawati Cucu Soekarno Kaya Raya, Harta Terus Berlipat

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved