ILC TV One
Terlanjur Ramai di ILC TV One, Sekarang PDIP Minta Kasus Puan Maharani dan Sumbar Tak Digoreng Lagi
Terlanjur Ramai di ILC TV One, Sekarang PDIP Minta Kasus PUan Maharani dan Sumbar Tak Digoreng Lagi
Terakhir yang direkomendasikan oleh Megawati yakni berjudul 'Mustika Rasa'. Buku tersebut berisi beragam resep masakan Indonesia yang dikumpulkan bertahun-tahun.
"Ini resep-resep dari seluruh daerah di Indonesia. Luar biasa. Setelah buku ini apakah ada buku lainnya? Enggak ada," ujar Megawati.
Akhir arahannya, Megawati berpesan kepada para calon kepala daerah untuk menjadi pemimpin yang kreatif. Di sisi lain dia juga mengingatkan agar ketika mereka terpilih tidak lantas menjadi sombong.
Megawati Soekarnoputri juga menginstruksikan calon kepala daerah yang diusung maupun didukung partainya, untuk melaksanakan sejumlah kebijakan khusus dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Megawati menceritakan dialognya dengan Proklamator RI sekaligus ayah kandungnya, Soekarno.
Suatu saat, Soekarno bertanya kepada Megawati, apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh rakyat. "Beliau bilang coba kamu pikir, apa yang harus selalu kamu lakukan? Untung saya pintar, saya jawab makan Pak. Nah kamu sudah tahu artinya," papar Megawati.
Dengan terpenuhinya kebutuhan makan dan ditambah sandang, dinyakini rakyat akan bersama-sama dengan pemerintah menangani Covid-19 secara baik.
"Lalu supaya sehat, tidak stunting, diberikanlah kesehatan, vaksinasi," ucapnya. Soal vaksinasi, kata Megawati, sangat penting karena banyak yang belum bisa mempertimbangkan manfaatnya. "Vaksin itu untuk mencegah. Seperti sekarang sudah kita alami sendiri, orang kebingungan karena tidak ada obatnya, sedang mencari vaksinnya," paparnya.
Program selanjutnya yang harus dilakukan oleh kepala daerah usungan PDIP adalah memastikan bayi dan anak memiliki imunitas yang kuat.
"Ini ada berapa ibu calon kepala daerah, itu tolong diurus bayi-bayi, anak-anak, kasih makanan yang bergizi. Nanti yang paling utama, kalau ibu-ibu sudah jadi, bikin program seperti bayi sehat. Bayi itu perlu susu ibu-ibu," papar Megawati.
Selanjutnya, Megawati meminta program untuk menanam 10 tanaman pendamping beras, yang dapat ditanam secara individu maupun bergotong royong, seperti sukun, jagung, dan berbagai umbi lainnya. "Tanah-tanah kosong itu tanamilah, beras itu kan kita datangkan dari Thailand, dari Vietnam, dari Kamboja. Jadi kalau mereka butuh bagi rakyatnya, kalau kita kurang, lalu bagaimana nasib kita?' papar Megawati.
Keponakan Prabowo
Sekolah Partai gelombang III untuk para calon kepala daerah dilakukan secara virtual, yang dimulai sejak Minggu (13/9) hingga Selasa (15/9). Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, total peserta calon kepala daerah gelombang ke tiga berjumlah 212 peserta dengan rincian 28 kader dan 184 non kader.
"Meski yang ikut sebagian besar non kader, bahkan anggota partai lain, namun karena didukung oleh PDI Perjuangan maka setidaknya ada gelombang dan frekuensi sama terkait Pancasila, UUD NRI, NKRI, dan Kebhinnekaan Indonesia," kata Hasto. Hasto menyebut, calon kepala daerah non kader yang ikut Sekolah Partai PDIP di antaranya calon wali kota Surabaya Eri Cahyadi, calon wakil wali kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, dan calon wakil bupati Karawang Adly Fairuz.
"Ada Saraswati yang kalau manggil Pak Prabowo itu pakde dan ada cucu Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Adly Fairuz yang masih muda," papar Hasto.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/puan-maharani-dibahas-di-ilc-tv-one-karena-polemik-tentang-sumbar-ini-profilnya-sosok-suami.jpg)