Penusukan Syekh Ali Jaber
FAKTA & Kondisi Tekini Syekh Ali Jaber Usai Ditusuk: Pelaku Bawa Pisau dari Rumah
Pasca ditusuk oleh tersangka Alpin Andria (25), kondisi kesehatan penceramah Syekh Ali Jaber semakin membaik.
FAKTA Baru Penusukan Syekh Ali Jaber: Pelaku Bawa Pisau dari Rumah
TRIBUN-TIMUR.COM,- Pasca ditusuk oleh tersangka Alpin Andria (25), kondisi kesehatan penceramah Syekh Ali Jaber semakin membaik.
Bahkan diketahui sebelum kembali ke Jakarta, Syekh Ali Jaber masih menyempatkan diri memenuhi undangan dari jamaahnya.
Sebelumnya ia ditikam saat mengisi acara di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020).
Kapolsek Tanjungkarang Barat AKP David Jeckson Sianipar membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan, pelaku penusukan sudah berhasil ditangkap.
Untuk lebih mengetahui soal kabar terbarunya berikut 5 faktanya.
1. Pengalaman Terburuk Syekh Ali Jaber Selama 12 Tahun Jadi Penceramah di Indonesia
Selama hampir 12 tahun menjadi pendakwah di Indonesia, baru kali ini Syekh Ali Jaber mengalami insiden penusukan.
Menurut Syekh Ali Jaber, peristiwa itu menjadi pengalaman terburuk sepanjang karirnya.
Meski bukan ulama pertama pertama yang mengalami kejadian serupa, Syekh Ali Jaber menilai tindakan kekerasan yang dialami para ulama kerap berakhir begitu saja.
Syekh Ali Jaber mengungkapkan, sebagian besar ulama yang menjadi korban kekerasan lebih memilih untuk ikhlas.
"Semoga ini menjadi pembelajaran bagi saya pribadi dan ulama lainnya," ujar Syekh Ali Jaber saat menggelar jumpa pers di Kafe Baba Rayan, Jl Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).
Syekh Ali Jaber pun menyerahkan kasus tersebut kepada polisi dengan harapan tidak ada lagi insiden serupa yang dialami ulama lainnya.
2. Pelaku Bawa Pisau dari Rumah
Hal tersebut diketahui setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
"Pelaku membawa pisau dari rumah. Tapi sedang dalam pendalaman dokter jiwa bagaimana informasi tentang bersangkutan," kata Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto, dikutip dari KompasTV.
Atas perbuatannya, polisi telah menetapkannya sebagai tersangka.
"Dari pemeriksaan semalam, sudah 24 jam. Statusnya sudah kita tetapkan jadi tersangka," kata Kapolresta Bandar Lampung Kombes Yan Budi.
3. Tersangka Kerap Pindah Domisili
Dikutip dari TribunLampung, Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Yan Budi Jaya mengatakan, polisi hingga kini belum memeriksa kejiwaan tersangka.
"Tidak serta-merta ini langsung dibantarkan ke rumah sakit jiwa. Karena masih ada banyak item," kata Yan Budi Jaya.
Hasil pemeriksaan kejiwaan itu kemungkinan hanya akan menjadi pertimbangan saat sidang di pengadilan.
Terkait keterangan keluarga yang menyebut tersangka kerap berpindah-pindah domisili, Yan Budi membenarkannya.
"Yang bersangkutan sering berpindah-pindah. Awalnya di Rawajitu, lalu ke Tamin dan pernah di Natar," kata Yan Budi Jaya.
Dari pemeriksaan sementara, lanjut Yan Budi, tersangka Alfin tidak punya pekerjaan tetap.
Meski diduga mengalami gangguan jiwa, tersangka diketahui juga aktif di media sosial.
"Ini masih didalami. Sebab kita tidak bisa percaya informasi begitu saja," terang Yan Budi.
4. Syekh Ali Jaber Tak Kapok Pasca Penusukan.
Peristiwa ini tidak membuat Syekh Ali Jaber punya pandangan buruk terhadap masyarakat Lampung.
"Saya sering ke Lampung dan masyarakat Lampung semuanya baik," ucap Syekh Ali Jaber.
Menurutnya, tindakan pelaku yang menyebabkan tangan kanannya mengalami luka 6 jahitan bukan mewakili sifat dan perilaku masyarakat Lampung.
Bahkan, Syekh Ali Jaber berencana menjadikan Bandar Lampung sebagai salah satu pusat hafiz atau penghafal Alquran.
Oleh karena itu, Syekh Ali Jaber meminta para ulama dan organisasi masyarakat tidak terpancing dengan insiden tersebut.
"Jangan terpancing. Jaga persatuan antarumat beragama dan tetaplah berbaik sangka," imbuh Syekh Ali Jaber.
5. Alfin di Mata Ketua RT
Rumah tersangka Alfin Andrian (24) di Jalan Tamin, Gang Kemiri, RT 07 LK 1 Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, terpantau sepi, Senin (14/9/2020).
Tak terlihat ada aktivitas di rumah bercat kuning yang berada di gang sempit ini.
Keluarga tersangka Alfin Andrian diduga sudah pergi meninggalkan rumah pasca insiden penusukan Syekh Ali Jaber.
Ketua RT 07 Jumawan mengatakan, rumah yang ditempati Alfin dan keluarganya itu merupakan milik kakeknya.
Di rumah tersebut, Alfin tinggal bersama ayah, adik, dan neneknya.
Namun ketika Tribunlampung.co.id menyambangi rumah tersangka, tidak ada satu pun kerabat tersangka yang menampakkan diri.
Menurut Jumawan, ibu kandung Alfin sudah menikah lagi.
"Alfin bersama adik nomor dua ditinggal di rumah ini. Adiknya yang kecil ikut ibunya," kata Jumawan, Senin (14/9/2020).
Terkait kondisi kejiwaan Alfin, Jumawan mengaku tak mengetahui pasti.
Pasalnya, pria lajang tersebut jarang terlihat oleh warga sekitar.
Sedangkan keluarga tersangka merupakan orang baik dan sering berbaur dengan tetangga.
Namun M Rudi (46) yang merupakan ayah kandung Alfin tidak pernah menceritakan kondisi kejiwaan sang anak.
"Gak pernah ngeluh tentang kondisi anaknya. Ya mungkin itu urusan pribadi mereka," kata Jumawan.
Secara pribadi, Jumawan menyebut tidak begitu mengenal Alfin.
"Kalau kesehariannya (Alfin), saya kurang tahu. Yang bersangkutan juga sepertinya jarang pulang," kata Jumawan.
Jumawan menambahkan, tiga tahun terakhir Alfin tinggal bersama kerabatnya di Mesuji.
Dia berada di Bandar Lampung baru satu minggu terakhir.
"Kerja apa, saya gak tahu. Setahu saya masih bujang, belum beristri," terang Jumawan.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul 5 Fakta Baru Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber : Pelaku Ternyata Kerap Pindah Domisili
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/pengakuan-syekh-ali-jaber.jpg)