Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bank Indonesia

Deflasi Sulsel 2 Bulan Berturut-turut, BI Sulsel: Serapan APBD Harus Banyak

BPS Sulsel merilis inflasi gabungan 5 kota IHK di Sulawesi Selatan sebesar -0,10 persen

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/SUKMAWATI IBRAHIM
Direktur Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Keuangan BI Sulsel, Endang Kurnia Saputra 

Menurutnya, jika ekonomi mau bergerak maka, serapan APBN dan APBD harus banyak.

"Sementara ini, penyerapan dari surat berharga negara yang dikeluarkan baru Rp 70 triliun, kalau dikeluarkan banyak sampai Rp 670 triliun," katanya.

Menurutnya, BI akan mulai membeli lagi Surat Berharga Negara (SBN) bulan September 2020.

"Saat ini uang di masyarakat tak ada karena banyak di-PHK. Di Sulsel saja ada 76 persen UMKM yang terdampak, sekarang yang bisa membantu adalah bantuan dari pemerintah," katanya.

Pemerintah harus aktif untuk menerbitkan SBN.

"Dampak paling besar ini adalah kita harus bantu sektor pertanian, dibantu bibit. UMKM yang terdampak dibantu modal kerjanya. Sebetulnya skemanya sudah ada," katanya.

Tapi, masalahnya adalah banyak masyarakat yang mengaku mempunyai usaha padahal orang kaya.

"Itu ada, dan ini menjadi tantangan sekarang, tujuan pemerintah adalah memberikan modal," katanya.

Disiplin Masyarakat 

Endang Kurnia Saputra berharap masyarakat bisa menjaga kesehatan di tengah pandemi.

"Cobalah kalau keluar, harus menjalankan protokol kesehatan. Kalau Pemerintah nyaman dengan disiplin masyarakat maka tak perlu ada PSBB," katanya.

Sehingga, dia berharap masyarakat memakai masker untuk keluar rumah.

"Ini bukan cuman hanya ada di Makassar tapi juga masyarakat Indonesia secara keseluruhan," katanya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved