Terungkap di Mata Najwa, Dokter Keteteran Tangani Corona, Buat Tenda Darurat, Tolak 27 Pasien Sehari

Keluhan lain juga datang dari dokter RS kelas C di Cikupa Tangerang, dr Ottiara Febriannisa.

Over kapasitas RS sementara kini sangat kesulitan mencari rumah sakit rujukan untuk pasien Corona. 

Jadilah mereka harus mendirikan tenda darurat untuk menampusng pasien Corona.

"Mau tidak mau pasien datang ke kami, kami kelola," kata Ottiara. 

"Keterbatasan kami saja. Jujur ruangan kami kan awaln banget tidak punya isolasi Corona. Tapi sekarang manajemen kami buka bangsal khusus atau bangsal isolasi. Bangsal isolasi tersebut pun penuh. Udah kita buka lagi untuk isolasi IGD, itu juga penuh dan tenda yang tadi mbak Nana bilang penuh juga. Bahkan mengalir ke IGD." jelasnya.

Lebih buruk lagi, kata Ottiara, pihaknya tidak punya ventilator dengan kecanggihan standar penanganan covid. Makanya mereka menggunakan alat seadannya saja. 

Kesulitan rujukan dibenarkan oleh dr Rahmat Hidayat. 

Katanya dari total 30-an rujukan pasien Corona di rumah sakitnya, hanya ada 3 yang diterima.

Artinya 27 lainnya harus ditolak mentah-mentah.

Terkait kesulitan rujukan itu, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memberikan saran kepada Nakes untuk mengirimkan pasien OTG ke Wisma Atlet. 

Sementara yang bergejalan dan parah barulah dibawa ke rumah sakit.

Selain itu, dia mengimbau agar masyarakat taati protokol kesehatan agar tidak ada penambahan positif lagi. 

Cek Videonya:

(RASNIGANI/TRIBUNTIMUR)