Diskusi Virtual
Alasan KPU Makassar Semprotkan Disinfektan ke Sepatu Kandidat Balon Wali Kota
Utamanya saat pasangan bakal calon wali kota menyerahkan rekomendasi B1-KWK di ruang yang telah disiapkan karena ditengah pandemi.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Gunawan Mashar menyatakan pendaftaran pasangan bakal calon kepala daerah kali ini dan yang lalu punya perbedaan.
Utamanya saat pasangan bakal calon wali kota menyerahkan rekomendasi B1-KWK di ruang yang telah disiapkan karena ditengah pandemi.
"Kami siapkan desk untuk membantu apa-apa saja yang harus mereka siapkan, setelah dekat pendaftaran kita rutin lakukan koordinasi hingga ke hal-hal teknis. Ini memang seperti dulu," kata Gunawan, Senin (7/9/2020).
Gunawan dalam diskusi virtual bertemakan setelah mendaftar kandidat bikin apa? bersama wartawan Politik Tribun Timur Muhammad Fadly, menambahkan, terkait persiapan protap covid itu jauh hari sudah dilakukan.
"Karena KPU memang terikat dengan PKPU tentang protap proses pendaftaran yang seharusnya dilakukan. Yang kami bahas kemarin bersama LO paslon berapa orang masuk area pendaftaran karena di PKPU itu hanya paslon dan partai pengusung," tegas Gunawan.
"Namun setelah melihat ruang atau tempat pendaftaran pasangan calon di KPU dan itu memungkinkan masuk 15 orang, sehingga kita berikan 15 orang bisa masuk," katanya.
Ia mengatakan format kami sejak masuk di area KPU Makassar harus steril dan ini khusus di area KPU ya karena domain kami di area KPU.
"Di luar area KPU pun nyaris tidak terjadi kerumunan karena pihak pengamanan itu menutup akses menuju KPU sekira 100 meter dari kantor KPU," Gunawan menambahkan.
"Sepatu bakal calon dan mereka yang masuk ke kantor KPU bahkan kita semprot disinfektan. Kandidat wajib bawa alat tulis sendiri dan di dalam ruangan itu jaraknya betul-betul satu meter," katanya lagi.