Pemuda Mambi Mamasa Galang Dana untuk Kakek Rasik
Kata dia, aksi yang ia dilakukan paling tidak dapat meringankan beban kakek Rasik, utamanya dalam masa pandemik Covid-19.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNMAMASA.COM, MAMBI - Rasik (75), warga Desa Sendana, Kecamatan Mbo, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, menjadi perhatian publik.
Itu setelah namanya dihapus dari daftar penerima bantuan sosial tunai (BST) Kementerian Sosial.
Kakek Rasik hidup sebatang kara di gubuk berukuran tak lebih dari 5x5 meter.
Beberapa bulan ini, masyarakat terdampak oleh pandemi covid-19, tak terkecuali, Kakek Rasik juga mengalami itu.
Karenanya, pemerintah memeberi jaring dengan sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi sebesar Rp.600.000 untuk tahap pertama sampai ketiga, dan Rp 300.000 untuk tahap setelahnya.
Karena dianggap tidak mampu, Kakek Rasik juga menerima BST itu, mulai dari tahap awal pada bulan Apri hingga Mei 2020.
Lantaran sakit dan tidak kuat jalan, penerimaan BLT pada bulan Juni, tidak diterimanya karena namanya sudah tidak terdaftar.
Prihatin dengan kondisi itu, pemuda Desa Sendana tergerak untuk melakukan aksi penggalangan Dana.
Kordinator aksi dari Pemuda Sendana Arifin Jalil mengatakan, aksi yang dilakukan merupakan aksi solidaritas melihat kondisi kakek Rasik.
"Jadi kami selaku pemuda sendana prihatin melihat kondisinya, makanya kami lakukan aksi penggalangan dana," katanya Kamis (3/9/2020) sore tadi.
Kata dia, aksi yang ia dilakukan paling tidak dapat meringankan beban kakek Rasik, utamanya dalam masa pandemik Covid-19.
Ia mengaku jika kegiatan penggalangan dana yang dilakukan, sudah kedua kalinya.
"Kemarin, kami sudah lakukan penggalangan dana dari rumah ke rumah yang ada di Desa sendana, dan Alhamdulillah kami serahkan dananya sebesar satu juta," sebutnya.
Dan saat ini lanjut dia, merupakan aksi yang kedua dilaksanakan dengan menyasar pasar kecamatan Mambi.
"Bertepatan hari pasar, syukur kami juga kumpulkan dana sebesar Rp.720 ribu," ujarnya lanjut.
Iapun menambahkan, telah mendatangi pihak pemerintah Desa dan PT. POS telah ia koordinasikan, namun sampai saat ini penyaluran untuk kakek Rasik belum diterima.