Unhas
Melalui BOPTN, Fakultas Peternakan Unhas Gelar Program Kemitraan Masyarakat
BOPTN Unhas 2020 gelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, yakni Program Kemitraan Masyarakat
Penulis: Rudi Salam | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Unhas 2020 gelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, yakni Program Kemitraan Masyarakat (PPMU-PK-M), Rabu (2/9/2020).
Permasalahan yang dihadapi kelompok tani/ternak di kelompok tani/ternak Bajigau di Dusun Bisara Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa, yakni terbatasnya pakan hijauan terlebih ketika musim paceklik tiba dan tidak memiliki padang penggembalaan.
Selain itu, limbah pertanian jagung melimpah seperti jerami padi (1 kali musim tanam padi) dan jerami jagung (2-3 kali musim tanam jagung).
Meskipun petani peternak telah memanfaatkan jerami tersebut untuk pakan ternak, namun pemberian pakan ini belum tersentuh teknologi pengolahan limbah sebagai sumber pakan alternative.
Sehingga produktivitas sapi potong masih rendah dengan rata-rata peningkatan berat badan ternak dibawah 0.3 kg/ekor/hari.
Solusi yang ditawarkan oleh Tim Fakultas Peternakan yang diketuai oleh Prof Syamsuddin Garantjang adalah adopsi teknologi silage jerami jagung menggunakan decomposer Rice MOL untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi.
Teknologi pakan silage jagung menggunakan decomposer Rice MOL.
"Rice MOL merupakan Mikro Organisme Lokal yang memanfaatkan nasi dan air pencucian beras sebagai media tumbuh Lactobacillus, yang merupakan mikroorganisme pengurai yang memecah kandungan anti-nutrisi pada limbah dan mengubah menjadi molekul yang lebih sederhana untuk memudahkan proses pencernaan di tubuh ternak," jelas Prof Syamsuddin.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan secara bertahap.
Tahap pertama yakni sosialisasi yang dilakukan beberapa kali secara virtual, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi/kunjungan lapangan.
Tahap Kedua materi yang berkaitan dengan ketersediaan pakan hijauan dan praktek pembuatan rice MOL.
Sementara tahap ketiga berupa implementasi silage jerami jagung menggunakan decomposer rice MOL pada sapi potong.
"Kegiatan ini sangat membantu masyarakat khususnya peternak sapi potong dalam upaya meningkatkan produktivitas ternak potong mereka sehingga secara langsung dapat meningkatkan perekonomian mereka," kata Prof Syamsuddin Garantjang.