Rotua Saksikan Mencekamnya Jalan Raya Bogor di Malam Penyerangan Polsek Ciracas, 4 Jam Sembunyi
Rotua memacu sepeda motornya dengan cepat, berharap tidak berpapasan dengan konvoi tersebut.
TRIBUN-TIMUR.COM - Jalan Raya Bogor Jumat (28/8/2020) malam ramai dipenuhi konvoi sepeda motor
Yang kemudian diketahui tujuan konvoi itu adalah Polsek Ciracas
Mencekam, sebab mereka yang konvoi membawa senjata tajam hingga alat berat lainnya
Kejadian itu hanya beberapa jam sebelum penyerangan ke Polsek Ciracas
Dan salah satu saksi mata menceritakan bagaimana dirinya sempat terjebak didalam konvoi tersebut sebelum akhirnya selamat dan bersembunyi
Rotua (26) tidak akan pernah lupa momen dirinya empat jam bersembunyi di sebuah Gereja di malam terjadinya insiden pembakaran Markas Kepolisian Sektor/ Polsek Ciracas, Jakarta Timur.
Polsek Ciracas dibakar ratusan orang tak dikenal Sabtu (29/8/2020) dini hari.
Empat mobil pribadi dan satu mobil mini bus Kepolisian Sektor Ciracas mengalami kerusakan akibat insiden penyerangan tersebut.
Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan Operator dan Unit Sabara Polsek Ciracas juga menjadi sasaran. Kaca-kaca ruang SPKT dan Operator dan Unit Sabara pecah tak berbekas.
• Cerita Sebenarnya Kenapa Ratusan Anggota TNI Serang Polsek Ciracas, Pangdam Jaya Sudah Akui
Menurut informasi yang diterima Rotua, sebuah konvoi yang melibatkan ratusan orang tak dikenal berkumpul di lampu merah Arundina, Cibubur, pukul 23:30 WIB.
Ratusan orang tak dikenal dalam konvoi yang menggunakan sepeda motor tersebut berbadan besar dan tegak.
Potongan rambut mereka kebanyakan cepak. Sebelum melancarkan konvoi, kata Rotua, mereka yang terlibat konvoi melengkapi diri dengan bermacam-macam senjata.
Terlihat mereka membawa mulai dari tiang besi, tongkat panjang, senjata tajam hingga sejumlah senjata api.
"Kira-kira pukul 00:00 WIB kata temen saya konvoinya udah gerak. Mereka ngiter (menyusuri) Jalan Raya Bogor dari arah Cibubur - Polsek Ciracas," kata Rotua kepada Tribunnews, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (30/8/2020).
"Kata teman saya mereka sweeping, kita disuruh jaga-jaga dan engga lewat jalan gede (Jalan Raya Bogor) dulu," sambung Rotua.