Ganja Dimasak Jadi Sayur, ini Hukumnya Dalam Islam Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)
Ganja Dimasak Jadi Sayur, ini Hukumnya Dalam Islam Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)
TRIBUN-TIMUR.COM - Ustadz Abdul Somad ( UAS )mendapat pertanyaan terkait hukum mengkonsumsi daun ganja yang dijadikan sayur mayur.
Pertanyaan dari netizen itu disampaikan Ustadz Abdul Somad dalam video yang diunggah channel Youtube Ustadz Abdul Somad Official.
"Pak Ustadz Mau tanya. Mengkonsumsi daun ganja dijadikan sayur mayur apa hukumnya?," kata Ustadz Abdul Somad membacakan pertanyaan netizen.
Menjawab hal itu, Ustadz Abdul Somad menyampaikan bahwa setiap yang memabukkan, apapun namanya yang memabukkan, maka dia khamar.
"Maka setiap yang memabukkan itu hukumnya haram," kata Ustadz Abdul Somad.
"Ganja, sabu-sabu, putau, hipnol, kecubung, setiap yang memabukkan haram," tegasnya.
• Keputusan Menteri Pertanian terkait Ganja Tetap Mengacu UU Narkotika
• Banyak Penasaran Berapa Penghasilan Ustadz Abdul Somad dari Youtube? Rp 400 Juta Dibagikan ke Fakir
Lalu bagaimana kalau mengkonsumsinya hanya sedikit saja?
Ustadz Abdul Somad mengatakan, itu tetap saja haram.
"Kalau banyaknya mabuk, maka sedikitnya pun tetap haram," kata Ustadz Abdul Somad.
Ganja atau cannabis sativa adalah tumbuhan penghasil serat, namun lebih dikenal sebagai obat psikotropika, karena adanya kandungan zat tetrahidrokanabinol (THC).
THC dapat membuat pemakainya mengalami euforia berupa rasa senang yang berkepanjangan, tanpa sebab.
Ganja adalah zat terlarang yang paling banyak digunakan di Indonesia, dengan sekitar dua juta pengguna pada tahun 2014.
Menurut perundang-undangan narkotika saat ini, ganja digolongkan di dalam Golongan I (kelompok zat dengan pengendalian paling ketat), bersama dengan zat-zat seperti heroin dan kristal meth atau shabu.
Hukuman untuk pelanggaran hukum terkait ganja seimbang dengan pelanggaran hukum terkait shabu atau heroin, terlepas dari persepsi umum bahwa ganja tidak lebih berbahaya.
Lihat video Ustadz Abdul Somad berikut ini:
Sebelumnya, Ustadz Abdul Somad menyampaikan jawaban atas pertanyaan jemaah tentang mengerjakan proyek pengerjaan rumah ibadah non muslim.
"Ustadz Abdul Somad saya mau bertanya apa hukumnya jika punya proyek, proyek ini pembangunan rumah ibadah non-muslim," kata Ustadz Abdul Somad membacakan pertanyaan jemaah.
Halalkah upah yang diterima dari pembangunan tersebut? Dan bagaimana jika dapat proyek rumah tinggal yang bukan dari Islam," lanjut Ustadz Abdul Somad.
Menjawab hal itu, Ustadz Abdul Somad mengatakan, kita boleh berhubungan interaksi sosial dengan non muslim.
"Kalau mereka tidak memerangi kamu dalam masalah agama, tidak mengusir kamu dari kampung halaman kamu, kamu boleh berbuat baik, bersikap adil kepada mereka," kata Ustadz Abdul Somad mengutip ayat alQuran.
"Dalam hubungan sosial, proyek, perumahan, jembatan. Tapi kalau sudah terkait dalam masalah ibadah, fasilitas ibadah, lakum dinukum waliadin," kata UAS.
"Kita mencari rezeki ini mau berkah, mau baik untuk makan, untuk menjadi darah daging. Jangan sampai kita mengambil makanan haram. Berikan kepada saudara-saudara kita, untuk urusan ibadah mereka," katanya.
Sayuran Bercampur Ganja, Satu Keluarga Dilarikan ke Rumah Sakit
Dikira kelabat yang biasa digunakan sebagai bahan herbal, satu keluarga ini ternyata mengonsumsi sabzi bercampurkan ganja dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Melansir India Times, kajadian tersebut tersebut berada di Desa Miyaganj, Kannauj, Uttar Pradesh, India.
Hal itu bermula saat NK iseng memberikan sebuah bungkusan berisi ganja kepada N.
NK memberi tahu N bahwa yang ada di dalam bungkusan tersebut adalah klabet.
N pun tak menyadari bungkusan tersebut bukanlah sayuran biasa.
Kemudian N memberikan bungkusan tersebut kepada saudara iparnya.

Saudara iparnya pun tidak menyadari isi bungusan tersebut.
Kemudian ia mengolahnya menjadi makanan bernama Sabzi yang populer di Iran.
Melansir Storypick, Sabzi merupakan makanan dengan bahan kentang, sayuran, dan beberapa rempah-rempah.
Setelah mengonsumsi Sabzi ganja tersebut, keenam anggota keluarganya mengalami penurunan kesehatan.
Kemudian meminta tetangga untuk memanggil dokter.
Satu keluarga tersebut pun dilaporkan pingsan dan dirawat di rumah sakit.

Merasa adanya kejanggalan, kepolisian melakukan investigasi di kediaman N.
Polisi pun menemukan sabzi ganja dan ganja mentah.
Pihak kepolisian kemudian menangkap keduanya dan penjual sayur yang memberikan ganja tersebut.
Pasalnya, ia mengatakan bahwa ia menjual ganja yang disebut kelabat itu sebagai sebuah candaan.
"Saya hanya bercanda memberikan daun ganja ke N," ungkapsang pemberi ganja.
Kabarnya tidak ada efek yang serius yang dialami keluarga N.
Mereka hanya mengalami sakit kepala ringan dan kondisinya sudah mulai stabil.
Namun mereka masih harus dirawat di rumah sakit.
5 Makanan Enak Tapi Bisa Beracun Berpotensi Menyebabkan Keracunan hingga Kematian
Inilah 5 Makanan enak tapi bisa menyebabkan keracunan yang berakibat kematian.
Rupanya di balik rasa enak makanan justru ada bahaya yang siap merengut nyawa sang penikmat.
Makanan-makanan itu mengandung racun yang berbahaya.
Akan tetapi jika diolah dengan benar, makanan ini akan menyajikan cita rasa paling enak.
Bagaimanapun, beberapa makanan eksotis ini bisa sangat berbahaya.
1. Fugu atau ikan buntal

Ikan tersebut mengandung jumlah tetrodotoxin yang mematikan.
Meski sudah dimasak memang jumlah zat beracun sudah berkurang.
Akan tetapi lidah anda masih akan sedikit mati rasa jika merasakan blowfish.
Hanya koki berlisensi yang telah menjalani pelatihan ketat yang diizinkan untuk menyiapkan fugu.
Para juru masak harus bertanggung jawab atas kehidupan orang lain.
Namun, ini tidak menghentikan turis dari membeli kelezatan terkenal ini.
2. Scorpionfish

Daging scorpionfish terkenal dengan rasanya yang ringan dan unik.
Beberapa orang membandingkan dengan lobster yang dimasak.
Tapi sirip ikan berduri ini membawa racun.
Hanya koki berpengalaman yang bisa menyiapkannya dengan benar.
Untungnya, para ilmuwan telah mengembangkan penangkal racun ini.
Red scorpionfish hidup di sepanjang pantai hangat Australia dan Selandia Baru.
Beberapa spesies juga dapat ditemukan di Mediterania dan Laut Hitam.
3. Escamoles

Escamoles dibuat dari telur semut Liometopum hitam raksasa yang hidup di akar agave di Meksiko.
Hidangan yang tidak biasa ini memiliki rasa kacang mentega dan tekstur seperti keju cottage.
Telur-telur itu sendiri tidak berbahaya.
Namun, jika dipersiapkan dengan tidak tepat, racun semut hitam bisa masuk ke dalam.
Bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.
4. Singkong

Ketika disiapkan dengan benar, akar singkong memiliki rasa yang lembut dan dapat menggantikan kentang rebus.
Digunakan dalam saus, sebagai isian makanan penutup, atau disajikan sebagai pendamping hidangan daging.
Singkong mengandung banyak nutrisi penting.
Namun, jika akar umbi ini dipersiapkan secara tidak benar, zat beracun seperti linamarin tidak hilang.
Singkong adalah makanan yang sangat umum di Afrika.
Tetapi karena memiliki kandungan asam amino yang rendah.
Penduduk setempat memakannya setiap hari dan sering menderita gondok endemik dan pellagra.
5. Stonefish

Stonefish adalah ikan yang paling beracun yang ditemukan.
Seperti "monster" dapat menyebabkan kerusakan mematikan pada manusia.
Stonefish memiliki paku yang sangat beracun di siripnya.
Racun mereka menyebabkan rasa sakit yang hebat dengan kemungkinan syok, kelumpuhan, dan kematian jaringan.
Orang yang selamat dari serangan ikan ini terus pulih selama berbulan-bulan.
Namun, bahaya ini tidak menghentikan wisatawan untuk memesan makanan lezat ini.