Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sejarah Asyura

Sejarah Asyura Satu Keistimewaan Bulan Muharram, Ibadah Berpahala Besar Setelah Ramadhan

Hari Asyura adalah hari ke-10 pada bulan Muharram dalam Kalender Hijriyah.

Editor: Ansar
Surya.co.id
Bacaan Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura 1442 Hijriyah, Dikerjakan Pada 28-29 Agustus 2020 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bulan Muharram 1442 H adalah bulan pertama dalam Tahun Baru Islam.

Keistimewaan Muharram salah satunya ada Hari Asyura.

Apa itu Asyura ?

Hari Asyura adalah hari ke-10 pada bulan Muharram dalam Kalender Hijriyah.

Sedangkan asyura sendiri berarti kesepuluh.

Hari ini menjadi terkenal karena bagi kalangan Syi'ah dan sebagian Sufi merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Islam Muhammad pada Pertempuran Karbala tahun 61 H (680).

Akan tetapi, Sunni meyakini bahwa Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Tuhan karena Bani Israil sudah terbebas dari Fira'un (Exodus).

Menurut tradisi Sunni, Nabi Muhammad berpuasa pada hari tersebut dengan jumlah dua hari dengan tujuan menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani, dan meminta orang-orang pula untuk berpuasa.

Sejarah

Pada masa pra-Islam, 'Asyura diperingati sebagai hari raya resmi bangsa Arab.

Pada masa itu orang-orang berpuasa dan bersyukur menyambut 'Asyura.

Mereka merayakan hari itu dengan penuh suka cita sebagaimana hari Nawruz yang dijadikan hari raya di negeri Iran.

Dalam sejarah Arab, hari 'Asyura (10 Muharram) adalah hari raya bersejarah. Pada hari itu setiap suku mengadakan perayaan dengan mengenakan pakaian baru dan menghias kota-kota mereka.

Sekelompok bangsa Arab, yang dikenal sebagai kelompok Yazidi, merayakan hari raya tersebut sebagai hari suka cita.

Keutamaan Pahala Puasa Asyura

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved