Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Isi Chat Whatsapp (WA) Sekda Bondowoso dengan Seorang Dokter ASN Wanita Viral, Disebut Tidak Etis

Isi Chat Whatsapp (WA) Sekda Bondowoso dengan Seorang Dokter ASN Wanita Viral, Disebut Tidak Etis

Editor: Ilham Arsyam
int
ilustrasi 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sekretaris Daerah Bondowoso Syaifullah menjadi sorotan banyak kalangan.

Sebab, isi chat pribadi dirinya dengan dokter gigi perempuan yang juga seorang aparatur sipil negara ( ASN) di sebuah rumah sakit viral di aplikasi pesan WhatsApp.

Sekda Bondowoso Syaifullah membenarkan adanya chat tersebut. Dia mengatakan bahwa perempuan tersebut berinisial HHH, seorang ASN.

HHH disebutnya pernah mengeluhkan permasalahan proses perceraian.

Untuk itu, Sekda Bondowoso membantu proses penyelesaian perceraiannya.

"Demi Allah, saya tidak melakukan apa pun dengan dia," kata Sekda Syaifullah, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/8/2020).

Dia mengaku tidak pernah bersentuhan dengan perempuan tersebut.

Dia hanya membantu HHH karena pernah berkeluh kesah mengenai proses perceraiannya yang terhambat sehingga tidak bisa menikah lagi.

"Saya tidak mungkin berkhianat pada perjuangan saya," tutur dia.

Syaifullah mengatakan, dirinya tidak mungkin bermain dengan wanita di puncak kariernya.

“Ini tidak logis, kalau mau bermain main waktu jadi kabag, tapi alhamdulillah itu tidak pernah saya lakukan,” papar dia.

Dia menilai, perbuatan zina mematikan semua kehidupan, seperti orang yang mempunyai uang pasti akan cepat habis.

Syaifullah mengatakan, percakapan melalui chat pribadi itu wajar. Semua orang melakukan itu.

"Percakapan mungkin, semua orang melakukan itu, tapi yang kotor-kotor tidak melakukan itu," papar dia. 

Dalam proses membantu perceraian, Syaifullah tidak mendampingi HHH ke pengadilan, tetapi hanya mengarahkan.

Dia mengaku bantuan kasus seperti itu tidak hanya kepada HHH, tetapi ASN perempuan lain yang hendak bercerai.

Sebab, proses menikah lagi bagi seorang ASN tidak mudah.

“Sekarang ada dua perempuan yang meminta tolong (untuk cerai),” tutur dia.

Untuk itu, dia menyesalkan isi chat pribadi yang tersebar tersebut.

Setelah percakapan itu viral, HHH mendatangi Pendopo Bupati Bondowoso pada Kamis (27/8/2020).

Ia didampingi seorang perempuan yang mengenakan pakaian batik.

HHH yang mengenakan masker putih itu hendak bertemu Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin.

Namun, HHH tak berhasil menemui bupati yang sedang berada di luar kota.

HHH juga tak banyak bicara tentang tangkapan layar percakapan pribadinya dengan Sekda Syaifullah itu.

“Untuk sekarang saya tidak bisa ngomong, saya kesini mau ketemu bupati,” kata dia kepada Kompas.com di Pendopo Bupati Bondowos, Kamis. HHH hanya membenarkan ponsel miliknya hilang beberapa waktu lalu.

Namun, perempuan itu tak memerinci di mana dan kapan ponsel itu hilang.

"Handphone (saya) hilang," kata HHH singkat.

Setelah keluar dari Pendopo Bupati Bondowoso, HHH mengendarai mobil menuju DPRD Bondowoso.

Ia tak menjelaskan tujuannya ke DPRD Bondowoso. “Saya mau ke DPRD, saya kan warga Bondowoso,”ujar dia.

Sebelumnya, Sekda Bondowoso Syaifullah mengaku, ponsel milik HHH hilang.

Akhirnya pesan pribadinya dengan HHH tersebar di media sosial.

“HP-nya hilang, ada yang mencuri. Saya juga kaget karena tidak pernah kirim foto,” kata Syaifullah secara terpisah.

Dalam percakapan pribadi yang viral itu, terlihat foto Syaifullah yang tak mengenakan baju.

Namun, Syaifullah menyangkal pernah mengirim foto tersebut.

Syaifullah akan menempuh jalur hukum terkait kasus ini.

“Akan ada mekanisme hukum yang akan saya lakukan, semua sudah terekam, tidak bisa lari mereka. Itu mudah dilacak,” jelas Syaifullah.

Sebelumnya diberitakan chat pribadi Sekda Bondowoso dengan perempuan yang juga seorang ASN viral di aplikasi pesan instan WhatsApp.

Tangkapan layar yang tersebar itu berbentuk file PDF dengan judul "kabar viral, perilaku pejabat yang sangat tidak etis"

Pernah Anggap Covid-19 hanya Opini

Sebelumnya sebuah video Sekda Bondowoso Saifullah sebut Covid-19 hanyalah opini yang dibangun oleh sebuah paradigma viral di media sosial.

Menanggapi hal itu, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi menyebutkan saat ini masyarakat menghadapi dua hal.

Yang pertama adalah pandemi virus Corona, sedangkan yang kedua adalah kebodohan orang.

"Jadi saat ini kita menghadapi dua hal, di medsos sudah sering diedarkan, dua hal itu pandemi virus dan stupidity, kebodohan kita," kata Joni di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Rabu (10/6/2020).

Joni menyebutkan, virus Corona ini adalah sesuatu yang baru dan semua orang dunia masih meraba-raba untuk menemukan pola pendekatan yang tepat untuk meminimalisasi penyebaran virus Corona.

"Sampai sekarang ada pola pendekatan yang terbaik. Virus ini bisa dirasakan, meninggalnya banyak sekali, dan penampakan klinisnya beda-beda," lanjut Joni yang juga Dirut RSUD Dr Soetomo.

 

Ada pasien yang terinfeksi virus Corona, namun hanya dua-tiga hari hilang. Ada juga yang positif sampai 67 hari, dilakukan tes swab virusnya belum hilang.

"Makanya hati kita harus jernih melihatnya, kalau tidak kita akan ruwet," ucap Joni.

Seperti diketahui, video Sekda Kabupaten Bondowoso, Saifullah yang sedang melakukan pertemuan virtual beredar melalui pesan berantai.

"Izinkan saya dalam kesempatan seperti ini Covid-19 saya tinggalkan dulu, karena bagi saya Covid-19 ini opini yang dibangun oleh sebuah paradigma dan saya belum menemukan langsung ketemu dengan orang yang kena Covid-19 sepertinya menakutkan, nggak nggak," ucap Saifullah.

Klarifikasi

Menyikapi video yang viral tersebut, Saifullah mengatakan, pernyataan itu dalam kegiatan dialog yang digelar oleh PC PMII Bondowoso.

Moderator meminta keterangan Pemkab Bondowoso terkait persiapan new normal .

“Kami jawab, Pemkab sudah memberikan pemaparan masing-masing OPD,” kata Saifullah saat dikonfirmasi Kompas.com, via telepon, Kamis (11/6/2020).

Semua OPD sudah diberikan pemahaman persiapan new normal , seperti sektor pariwisata, perdagangan dan lainnya.

Pernyataan tersebut, kata dia, bukan untuk meniadakan Covid-19.

Namun, penanganan agar tidak hanya fokus dan terkonsentrasi pada Covid-19.

Sebab, banyak sektor lain yang perlu mendapat perhatian, seperti pertanian.

Terutama pupuk subsidi yang dibutuhkan oleh petani.

Dia mengaku, persoalan E-RDKK pupuk subsidi naik 20 persen ketika ditangani, sehinga pupuk bisa didropping kembali oleh pemerintah pusat.

“Dengan seperti itu, saya memprioritaskan apa yang dibutuhkan masyarakat,” papar dia. 

Dia menegaskan, protokol pencegahan Covid-19 tetap harus dipakai oleh masyarakat dalam beraktivitas.

“Jangan berlebihan, Pak Jokowi menyatakan, corona yang menjadi masalah sikap kita,” ungkap dia.

Saifullah menegaskan, jangan sampai komitmen pejabat terkait Covid-19 menjadikan masyarakat ketakutan dan terpuruk.

Bila sektor lain tidak diperhatikan, perekonomian warga terdampak.

“Itu (video) hanya dipelintir oleh segelintir orang. Saya tetap memberikan pencerahan pada masyarakat cara menghadpai corona, seperti pakai masker,” pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Isi Chat Sekda Bondowoso dengan Seorang ASN Wanita ", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/08/27/11292821/viral-isi-chat-sekda-bondowoso-dengan-seorang-asn-wanita?page=all#page2.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved