Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Diungkap Amerika Serikat, Korea Utara Makin Sering Bobol Sistem Bank, Ternyata Masalah Finansial

Diungkap pihak Amerika Serikat (AS), Korea Utara makin sering bobol sistem bank. Ternyata masalah finansial.

Editor: Rasni
Pixabay
Ilustrasi peretasan 

Tidak hanya itu, kata NCSC, mereka juga mencuri hasil riset pengobatan Covid-19 dari institusi farmasi dan akademik di seluruh dunia.

Dilansir dari Reuters (17/7/2020), Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada menyatakan serangan siber itu berasal dari kelompok APT29 yang dikenal sebagai "Cozy Bear".

VIDEO: Adama Dapat Dukungan Partai Gelora, Apa Kata Danny, Fatma, dan Syamsari Kitta?

Kian Panas, China Luncurkan Rudal Pembunuh Kapal Induk ke Laut China Selatan

Satu Rumah Panggung di Jenetallasa Jeneponto Hangus Dilalap Api

Ketiganya meyakini operasi kelompok itu merupakan bagian dari aktivitas intelejen Rusia.

Direktur Operasi NCSC, Paul Chichester, mengutuk serangan para hacker tersebut.

"Kami mengutuk serangan keji ini, serangan kepada mereka yang melakukan pekerjaan penting untuk melawan pandemi virus," kata Chichester seperti dikutip dari Reuters.

Kantor berita Rusia, RIA, mengabarkan bahwa Rusia, melalui juru bicara Dmitry Peskov, menolak tudingan Inggris itu.

Tudingan itu, kata Peskov, tidak didukung oleh bukti yang layak.

Rusia dituduh egois

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengatakan aksi intelejen Rusia yang menggunakan hasil kerja penanganan pandemi sebagai targetnya "benar-benar tidak dapat diterima".

"Saat yang lain mengejar kepentingan pribadinya dengan perilaku sembrono, Inggris dan sekutunya meneruskan kerja kerasnya menemukan vaksin dan melindungi kesehatan global," kata Raab.

Posisi Kejari Bone Berganti, Begini Sosok Eri Satriana dan Penggantinya Slamet Jaka Mulyana

NCSC mengatakan serangan APT29 masih berlanjut dan menggunakan berbagai peralatan dan teknik, termasuk spear-phising dan custom malware.

Selain itu, NCSC menyatakan APT29 terus menargetkan organisasi yang terlibat dalam pengembangan dan riset vaksin Covid-19.

Sementara itu, pihak berwenang Kanada mengatakan serangan-serangan tersebut menghalangi upaya tanggap dan dengan demikian risiko dalam organisasi kesehatan meningkat.

Sebelumnya, pada bulan Mei, Inggris dan Amerika Serikat mengatakan bahwa jaringan peretas menargetkan organisasi nasional dan internasional yang merespons pandemi virus corona.

Namun, serangan-serangan seperti itu belum secara tegas dihubungkan ke pemerintah Rusia.

Sebagia Artikel Ini Sudah Terbit: AS Sebut Peretas Korea Utara Makin Sering Membobol Bank, Didasari Motif Finansial

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved