Pria Kebal Terbunuh
Kisah M Kasim Kebal Dibacok Parang Berkali-kali, Namun Kelemahannya Ternyata Terletak di Bagian Ini
Kisah M Kasim kebal tak mempan diparangi berkali-kali, Namun kelemahan Kasim sudah diketahui ternyata terletak di bagian vital berikut
TRIBUN-TIMUR.COM - Kisah M Kasim kebal tak mempan diparangi berkali-kali.
Namun kelemahan Kasim sudah diketahui ternyata terletak di bagian vital berikut.
Kasim akhirnya meregang nyawa di tangan Andi Arafat.
Arafat orang dekat Kasim.
M Kasim (50), tewas setelah dibacok keponakannya Andi Arafat (35) di Tungkal Jaya, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Pelaku akhirnya ditangkap aparat kepolisian setelah beberapa tahun buron.
Rekonstruksi pembunuhan yang digelar Unit III Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Selasa (25/8/2020) mengungkapkan bagaimana pelaku menghabisi nyawa korban.
Peristiwa pembunuhan tersebut diketahui terjadi pada 9 Januari 2018.
Ada 15 adegan yang dilaksanakan tersangka mulai dari cekcok mulut hingga membacok korban secara membabi buta.
Dalam adegan tersebut, paman tersangka M Kasim (peran pengganti) sedang berada di kebun miliknya untuk menebang pohon.
Namun, pohon nangka yang ditebang korban merupakan tanaman milik tersangka.
Tersangka yang tahu, mendatangi korban dan menanyakan mengapa pohon nangka yang ditanamnya ditebang.
Terjadilah cekcok mulut antara korban dan tersangka.
Karena terpancing emosi, korban sempat mengacungi pahat ke arah tersangka.
Tak terima, tersangka langsung mengambil parang yang ada di dekatnya.
Melihat korban sedang menyadap karet, tersangka langsung membacok korban beberapa kali.
"Korban sempat tidak luka. Karena aku lupa, kalau korban punya ilmu kebal," ujar tersangka saat memeragakan dirinya membacok korban
Namun tersangka sudah tahu kelemahan dari ilmu kebal pamannya.
Ketika itulah, korban yang mengetahui dirinya di bacok tersangka langsung berbalik dan mengayunkan pahat sadapan karet ke arah tersangka.
Korban sempat menertawakan tersangka yang terjatuh setelah diayunkan pahat penyadap karet.
Merasa ditertawakan, tersangka berdiri dan kembali membacok korban dibagian wajah sebanyak dua kali.
Bacokan itulah, membuat korban tersungkur.
"Setelah korban tersungkur, kembali aku bacok di perut. Lihat korban terkapar, aku langsung melarikan diri dan membuang parang," ungkap tersangka.
Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi didampingi Kanit 3 Kompol Junaidi mengatakan adegan yang dilakukan sebanyak 15 adegan ini guna melengkapi berkas untuk dilimpahkan ke kejaksaan.
"Ada 15 adegan pada rekonstruksi ini, pada pelaksanaannya ini sesuai dengan pengakuan dari tersangka. Kemudian untuk peristiwanya sudah sesuai dan tidak ada perbedaan," kata Suryadi.
Tersangka sendiri dikenakan pasal 338 tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Diberitakan sebelumnya tersangka diamankan oleh Unit 3 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel di tempat persembunyiannya di Bangka usai buron dan menjadi DPO kepolisian selama 2 tahun.
Tersangka Andi Arafat (35) harus mendapat hadiah timah panas polisi, karena berupaya kabur ketika akan ditangkap. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pria di Muba Tewas Dibacok Keponakan, Sempat Tertawa Saat Tubuhnya Tak Mempan Diserang Pelaku