Bincang Bola Virtual
Wacana Naturalisasi Lima Pemain Muda Brazil, Syamsuddin Umar Bilang Begini
Tribun Timur menggelar Bincang Bola Virtual seri #13, bertema Pro-Kontra, Lima Pemain Muda Brazil Dinaturalisasi, Selasa (25/8/2020).
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tribun Timur menggelar Bincang Bola Virtual seri #13, bertema Pro-Kontra, Lima Pemain Muda Brazil Dinaturalisasi, Selasa (25/8/2020).
Dua pengamat sepakbola yakni Syamsuddin Umar dan Tommy Welly (Towel) hadir pada bincang virtual kali ini.
Syamsuddin Umar menyebut naturalisasi adalah gaya instan untuk berprestasi dan dapat merusak mimpi para pemain.
"Saya sering keliling ke klub tanya pemain, cita -cita mereka mau jdi pemain timnas. Isu muncul sekarang, pemain timnas kita akan dinaturalisasi. Oleh karena itu, pemain muda kita yang dianggap berbakat akan kehilangan semangat berlatih, karena berlatih saja kita tak dipercaya negara," ucap mantan pelatih Timnas ini.
Menurut Syam, ada yang harus dilihat dan diteliti dimana letak kesalahan hingga PSSI punya pemikiran untuk membangun sepakbola gaya instan.
"Artinya ini memperlihatkan kelemahan, bahwa federasi tidak ada pembinaan jelas bgaimana mencari pemain usia muda untuk jadi pemain timnas. Bahasa klasik selama ini jumlah penduduk 260 juta penduduk, masa mencari pemain muda tidak bisa," ucapnya.
Ia menyebut, sangat banyak pemain bertalenta di Indonesia, hanya tidak ada keseriusan PSSI menjadikan para pemain itu.
"Kita hanya berharap pemain lahir, bukan menjadikan seorang pemain. PSSI harus membuat pemain. Sehingga kalau ada event begini, tak repot lagi. Indonesia ditunjuk tuan rumah, semua jadi panik, maka muncullah isu naturalisasi," terangnya.
"Tapi di sisi lain kita melecehkan dan tak menganggap generasi muda kita bisa berprestasi melalui epak bola," tambahnya. (*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam