Kim Jong Un Koma
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Paman Disebut Sosok yang Akan Berkuasa
Pada tahun ini, Kim begitu jarang tampil di depan publik, di mana sejak April, berbagai macam rumor mengenai kondisi kesehatannya bermunculan.
"Mereka ingin menunjukkan tidak mempunyai penularan, dan kasus itu berasal dari Korea Selatan," papar Profesor Siracusa.
Sang pakar lalu mengatakan, dia menduga bahwa pertemuan itu sebenarnya merupakan tanda bahwa dia membutuhkan bantuan finansial dari Presiden AS, Donald Trump.
2. Kim Jong Un minta kongres Partai Buruh Korea digelar
Kim Jong Un melakukan sebuah momen langka, ketika meminta kongres Partai Buruh Korea digelar pada Januari.
Kim dilaporkan bakal menggunakan momen itu untuk menjabarkan "kekurangan" kebijakan mereka, serta menyusun rencana ekonomi untuk lima tahun mendatang.
Media resmi pemerintah Korut KCNA melaporkan, Kim Jong Un mengumumkan adanya kongres komite pusat Partai Buruh Korea pada Rabu (19/8/2020).
"Beliau menjabarkan berbagai pencapaian dan kekurangan sejak kongres terakhir digelar pada 2016," ulas KCNA dikutip AFP Kamis (20/8/2020).
Tujuan diadakan rapat dikarenakan "tujuan peningkatan ekonomi nasional tertunda serius", serta standar hidup belum meningkat secara signifikan.
Kim menyatakan, saat ini mereka menghadapi tantangan maupun situasi yang tak terhindarkan dalam berbagai aspek di Semenanjung Korea.
Hong Min analis di Korea Institute for National Unification berujar, pengumuman rapat digelar pada Januari 2021 adalah sinyal, karena bertepatan pelantikan presiden terpilih AS.
3. Kim Jong Un limpahkan sebagian kekuasaan ke Kim Yo Jong
Badan Intelijen Negara Korea Selatan sebagaimana dilaporkan oleh media lokal Yna.co.kr menuturkan, Kim Jong Un telah menyerahkan sebagian kekuasaannya ke adik perempuannya, Kim Yo Jong, untuk meredakan stres.
Namum, sang Pemimpin Tertinggi Korut itu masih mungkin memiliki "kekuasaan tak terbatas".
"Meski Ketua Kim masih memperoleh kekuasaan tak terbatas, dia secara bertahap sudah menyerahkan sebagian kekuasaannya," jelas NIS.
Dilansir Daily Mirror Kamis (20/8/2020), Kim memberikan kekuasaan itu guna "melepas stres" setelah memerintah Korea Utara selama sembilan tahun terakhir.