Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wajo

Pembangunan Pasar Tempe Bakal Dimulai September 2020, Relokasi Pedagang Disoal

Salah satu pasar tradisional tertua di Kabupaten Wajo itu tersisa hanya puing. Ratusan kios dan lapak para pedangang jadi abu.

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/HARDIANSYAH
Kondisi Pasar Tempe, Kabupaten Wajo, Selasa (25/8/2020). 

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Bupati Wajo, Amran Mahmud berlinang air mata menyaksikan Pasar Tempe dilalap api pada 24 Agustus 2019.

Salah satu pasar tradisional tertua di Kabupaten Wajo itu tersisa hanya puing. Ratusan kios dan lapak para pedangang jadi abu.

Pasca kebakaran, janji untuk segera membangun Pasar Tempe terlontar. Grand desain telah dipaparkan.

Namun, setahun berlalu belum ada tanda-tanda pasar itu akan dibangun. Pedagang perlahan bangkit, berjualan untuk terus menyambung hidup.

Pemenang tender memang sudah diumumkan, yakni sebuah perusahaan dari Bandung, Jawa Barat, PT Delima Agung Utama.

Kementerian PUPR menyediakan pagu anggaran sekitar Rp 57 M lebih untuk membangun pasar itu.

Para pedagang berharap, pembangunan segera dimulai. Mengingat, setahun sudah peristiwa nahas itu berlalu. Pasar darurat disekeliling pasar juga kian "darurat".

"Sebenarnya sudah ada rencana, cuma kalau dibangun nantinya kita mau berjualan di mana. Opsi pemerintah memindahkan kita juga terlalu jauh," kata salah satu pedagang, Syamsul, Selasa (25/8/2020).

Sejatinya, pembangunan Pasar Tempe dijanjikan akan dimulai pada awal September 2020. Kendala pemerintah, memang di relokasi pedagang.

Opsi memindahkan pedagang ke Jl Sawerigading, dinilai para pedagang bukanlah solusi yang tepat.

Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Muhammad Tahir Tajang mengatakan, pemerintah tetap akan memindahkan para pedagang dengan pendekatan yang persuasif.

"Tetap kita memberikan pengertian dengan sosialisasi kepada pedagang, petunjuk dari pimpinan bahwa dalam waktu dekat juga terminal akan dipindahkan sehingga transportasi lancar karena jarak pasar dengan terminal hanya kurang lebih 150 meter," katanya.

Mulanya, pemerintah hendak merelokasi pedagang di Lapangan Awakaluku, tak jauh dari lokasi Pasar Tempe.

Namun, kondisinya yang rawan banjir hingga pemerintah memutuskan memilih tempat lain.

Lahan seluas kurang lebih 4 ha di Jl Sawerigading yang dipilih, diklaim juga nantinya akan dijadikan pasar modern.

"Tidak ada lahan yang cukup untuk menampung pedagang yang dekat dengan Pasar Tempe, sehingga bapak bupati dan wakil bupati meninjau lokasi rencana pembangunan pasar modern yang luasnya kurang lebih 4 hektar diputuskan di sana untuk relokasi pedagang," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved