Jaringan Telkomsel Andal di Kawasan Hutan Mangrove Tongke-tongke, Undang Wisatawan Terus Berdatangan
Kawasan Hutan Mangrove Tongke-tongke yang terletak di Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) kini semakin dikenal.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Hasriyani Latif
Ada yang datang bersama pasangan, sahabat, komunitas, rekan kerja hingga memboyong keluarga besar.
"Dari mulai buka di jam 8 pagi sampai jam 6 sore, tempat ini selalu ramai pengunjung. Dulu, di hari biasa rerata 100 sampai 500 orang, sementara akhir pekan bisa tembus sampai 4 ribu pengunjung," katanya.
"Kunjungan paling banyak itu waktu tahun baru, total penjualan tiket hingga Rp 20 juta. Memang ramai sekali. Banyak yang penasaran dengan tawaran keindahannya, apalagi pemandangan laut lepas dan bisa melihat pulau 9 sebagai salah satu kecamatan di kabupaten Sinjai ini," lanjutnya.
Menurut Aswar, berbagai fasilitas pun dihadirkan karena tempat ini sepenuhnya dikelola oleh pemerintah setempat, khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Sinjai.
"Sejak menjadi perhatian pemerintah, banyak sekali perubahan. Misalnya di depan sudah ada penjaga tiket sehingga semua yang masuk ke kawasan ini harus beli tiket, fasiltasnya ditambah, kebersihan terjaga dan banyak lagi," ungkapnya.
Selain itu, untuk mendukung perekonomian masyarakat setempat sekaligus memudahkan pengunjung, terdapat beberapa gazebo digunakan sebagai tempat menjual makanan ringan hingga minuman dingin.
Bahkan, terdapat pula minuman khas Sinjai yang dikenal dengan sebutan irex atau minas dapat pengunjung beli dengan harga Rp 10 ribu per botol ukuran sedang.
"Karena pandemi, tentu penghasilan mereka di kawasan mangrove jadi berkurang. Akan tetapi masyarakat sini juga aktif menawarkan kerupuk khas Sinjai, Irex, poto'-poto', baruasa' lewat facebooknya, jadi setidaknya masih ada penghasilan. Dan itu memang ditopang jaringan Telkomsel, karena kartu AS sama Simpatiji bagus sinyalnya di sini," bebernya.
Hal serupa disampaikan Bagian Pelayanan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tongke-tongke, Rosmina.
Ia mengatakan, jaringan 4G mulai dinikmati masyarakat di Desa Tongke-tongke ini sejak tahun 2019 lalu. Sebelumnya masih 3G.
"Kami sendiri masyarakat sekitar kawasan mangrove bisa nikmati layani 4G di tahun 2019 pi. Dan sejauh ini memang Telkomselji yang paling bagus, makanya masyarakat rerata pakai Telkomsel. Begitupun dengan wisatawan yang datang ke Mangrove, biasanya kan kalau mau masuk dia bertanya jaringan di dalam bagaimana, yah kami jawab Telkomselji bagus itupun sering tiba-tiba hilang karena terlalu banyak yang pakai toh jadi harus kayaknya ada tambahan pemancar lagi," jelasnya.
General Manager Network Operation & Quality Management Regional Sulawesi Telkomsel, Muhammad Idham Kadir mengatakan, Telkomsel tidak hanya konsisten membangun jaringan hingga ke daerah pelosok.
Melainkan, Telkomsel juga terus meningkatkan kualitas jaringan di destinasi wisata utama di Tanah Air.
"Optimalisasi jaringan dilakukan untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan wisatawan yang aktif menggunakan layanan komunikasi dan social media selama berada di lokasi wisata," katanya, Senin (24/8/2020).
Terkait andalnya jaringan di kawasan Mangrove Tongke-tongke, Idham menyebutkan,khusus di Desa tersebut didukung oleh satu site combat.