Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bengkulu Diguncang Gempa Bumi Lagi, BMKG Catat Kekuatan 5,2 Magnitudo, Tidak Berpotensi Tsunami

Dikutip dari akun BMKG di Twitter, episentrum Gempa Bumi di Bengkulu berada pada 3.97 Lintang Selatan dan 101.04 Bujur Timur.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
ILUSTRASI-BMKG mencatat Bengkulu diguncang gempa bumi, Senin (24/8/2020) 

TRIBUN-TIMUR.COM-Baru saja terjadi peristiwa Gempa Bumi mengguncang Gempa Bumi, Senin (24/8/2020).

Gempa Bumi dengan kekuataan 5,2 magnitudo tersebut terjadi sekira pukul 17.24.34 WIB.

Dikutip dari akun BMKG di Twitter, episentrum Gempa Bumi di Bengkulu berada pada 3.97 Lintang Selatan dan 101.04 Bujur Timur.

Pusat gempa berada di 137 km Barat Daya Bengkulu dengan kedalaman 10 km.

BMKG menyebut gempa ini tidak berpotensi tsunami.

#Gempa Mag:5.2, 24-Aug-20 17:24:34 WIB, Lok:3.97 LS,101.04 BT (137 km BaratDaya BENGKULU-BENGKULU), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami

Pada 19 Agustus 2020 lalu, Bengkulu juga baru saja diguncang dua gempa hingga menggemparkan warga.

Kedua gempa di Bengkulu itu mempunyai kekuatan lebih dari 6 magnitudo yang terjadi secara hampir bersamaan.

Gempa pertama bermagnitudo 6,8 terjadi pukul 05.23 WIB, disusul gempa kedua dengan magnitudo 6,9 pada pukul 05.29 WIB.

Karena waktu yang berdekatan, peristiwa tersebut disebut dengan Gempa Kembar.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, gempa kembar atau doublet earthquake merupakan peristiwa gempa bumi yang kekuatannya hampir sama dan terjadi dalam waktu dan lokasi yang relatif berdekatan.

"Gempa kembar dapat terjadi akibat adanya pemicuan statis," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/8/2020).

Ia mengatakan, pemicuan bersifat statis dapat terjadi pada peristiwa dua atau lebih gempa yang sangat berdekatan sumbernya dalam waktu dekat.

Contohnya, lanjut dia, terjadinya pada aktivitas gempa baru di dekat sumber gempa yang terjadi sebelumnya.

"Fenomena ini diduga akibat adanya pemicuan gempa yang bersifat statis (static stress transfer) dari gempa yang sudah terjadi sebelumnya," ujar dia.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved