Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun People

Asdar, Pandai Besi di Desa Bulu Tellue Raih Omset Jutaan Berkat Lancarnya Jaringan Internet

Asdar, Pandai Besi di Desa Bulu Tellue Raih Omset Jutaan Berkat Lancarnya Jaringan Internet Kartu As Telkomsel

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM/SUKMAWATI IBRAHIM
Asdar (kanan), pemilik usaha Pandai Besi Darbos di Dusun Bulu-bulu, Desa Bulu Tellue, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. 

Sedangkan operator jaringan yang bagus hanya Telkomsel, meski layanan tidak secanggih sekarang tetapi berperan penting meningkatkan penghasilan pada masa serba tebatas tersebut.

Tadinya, tabungan yang akan digunakan sebagai ongkos merantau, akhirnya dipakai membeli ponsel.

Kartu yang digunakan pertama kali ialah Kartu As, Asdar mengingat betul dengan layanan SMSRp 99 per SMS, ia bisa menawarkan pisau, sabit dan lainnya ke beberapa kenalannya di daerah lain.

Di tahun 2006 itulah, Asdar mengurungkan niat merantau dan mulai gencar promosi ke kenalannya mengenai jasa pembuatan pisau dan lainnya yang tengah digeluti.

Orderan pun berdatangan, apalagi saat panen padi ataupun musim hujan di mana petani kembali membajak sawah.

Dari situlah awalnya ia banjir orderan pisau, sabit, cangkul dan lainnya dari berbagai daerah, bahkan bukan hanya dari Kabupaten Sinjai saja, tetapi pelanggan asal Gowa, Bone, Bulukumba bahkan Kalimantan.

"Jadi pertama kali punya HP (handphone) itu tahun 2006, saya beli bekas punya kenalan yang baru pulang jadi TKW. Dan memang langsung pakai kartu Telkomsel, karena saat itu memang satu-satunya provider yang jaringannya ada, walaupun masih sebatas telepon dan SMS yah tetapi paling tidak saya sudah bisa tawari keluarga dari Kabupaten lain. Alhamdulillah mulai dikenal waktu itu, orderan mulai berdatangan," katanya pada Tribun Timur pekan lalu.

Aktivitas usaha pandai besi Darbos di Sinjai
Aktivitas usaha pandai besi Darbos di Sinjai (TRIBUN-TIMUR.COM/SUKMAWATI IBRAHIM)

Usaha lancar, pelanggan banyak karena semakin dikenal.

Penghasilan perbulan saat itu pun tembus ratusan ribu per bulan. Bahkan, sudah berani memperkejakan orang lain.

"Saya masih memanfaatkan promo SMS gratis Telkomsel, ada itu layanan SMS 100 kali dengan biaya Rp 99, akan dapat gratis SMS100 pula berlaku satu bulan. Terus tidak lama ada layanan SMS gratis
Rp 1.000 untuk 1.000 SMS juga per hari. Saya pakaimi SMS banyak-banyak tawarka pisau ataupun sabit. Bahkan pernah acak nomor dan orang itu langsung pesan beberapa dan minta dikirim pos," ujarnya.

Usaha kian lancar, langganan mulai banyak menghubunginya baik melalui SMS maupun telepon, penghasilannya kian bertambah.

Produksinya dalam sehari pun naik menjadi 10-15 buah per item.

"Seandainya tidak ada handphoneku, terus tidak ada layanan SMS gratisnya Telkomsel, mungkin sekarang saya masih merantau. Belum sebesar ini usahaku," ucapnya.

Merasa tabungan cukup dan usaha lancar, Asdar memutuskan untuk menikah dengan kerabat Ayahnya, Ekhawati.

Menikah di akhir tahun 2008, Asdar sempat fokus berkebun di kampung asal sang istri di Desa Bolaromang Kabupaten Gowa, jaraknya 35 kilometer dari tempat usahanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved