Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CERITA Wanita 19 Tahun Jadi PSK, Layani 8 Tamu Sehari Meski Terasa Sakit, Uang untuk Beli Obat Ibu

"Biasanya ramai di hari Jumat, Sabtu sama Minggu. Kalau hari-hari biasa paling banyak 4 tamu," katanya.

Editor: Ansar
NET
ILUSTRASI 

TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang wanita berusia 19 tahun, Dinda, bercerita pekerjaannya sebagai pemuas nafsu para lelaki hidung belang.

Wanita yang mengaku tinggal di kawasan Jakarta Barat ini, sudah lama melakoni sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).

Dirinya terjaring Satpol PP di apartemen kawasan Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

Kalau sedang ramai, lanjut cerita Dinda, ia bisa melayani 5 hingga 8 tamu dalam sehari.

Dinda yang bekerja sebagai wanita malam ini mengaku, bisa menyisihkan paling tidak Rp 1 juta perharinya.

VIRAL Pria Pemabuk Tiba-tiba Minta Diajari Mengaji dan Salat, Kekasih Kaget, Simak Kisah Lengkap

Jangan Lewatkan 3 Wahana ini yang Bisa Anda Dinikmati saat Liburan ke Hutan Pinus Malino

"Sesepi - sepinya satu hari bisa nyelengin (menyisihkan) satu Rp 1 juta. Paling banyak Rp. 2,5 juta," sambung Dinda.

Sudah dua bulan terakhir ini, Dinda ikut terjun sebagai pemuas birahi para pria hidung belang.

Hingga akhirnya Dinda tertangkap basah Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli yang menyamar sebagai tamunya.

Mulanya di Kota Tangerang, Dinda hanya sebatas administrator yang melakukan transaksi via aplikasi media sosial dan meneruskan pesanan kepada para penyedia layanan lendir.

Namun karena tergiur dengan pendapatan yang diterima, Dinda ikut terjun melayani tamu.

Dara manis ini pun blak - blakan mengenai Tarif yang dipasang.

Dinda berani banderol harga tinggi mengingat dirinya masih muda dan segar.

"Tarif Rp 1,5 juta setiap kali kencan singkat biasanya pakai aplikasi MiChat," ucapnya.

Kebanyakan, lanjut Dinda, ia melayani tamu seumuran dengan almarhum ayahnya.

"Kebanyakan tamu saya seumuran almarhum papa," tutur wanita ini.

Untuk mengurangi rasa sakit setiap melayani tamu, Dinda mengakalinya dengan mengonsumsi minuman keras.

Minuman keras ini didapatkan dari beberapa toko kedai kopi di Jakarta Barat.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved