RRI Makassar Adakan Lomba Bercerita Covid-19
Semua rekaman suara peserta diperdengarkan dalam ruangan dengan akustik suara yang baik itu.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - RRI Makassar menggelar Lomba Bercerita Anak Secara Virtual, bertema "Merdeka dari Covid", Rabu (19/8/2020).
Ketua Panitia, Hamka mengatakan, peserta lomba ini terdiri dari murid-murid kelas 3-6 SD yang berasal dari beberapa daerah di Sulawesi Selatan, yakni Makassar, Gowa, dan Bantaeng.
Semua rekaman suara peserta diperdengarkan dalam ruangan dengan akustik suara yang baik itu.
"Kapan kita bisa bersekolah lagi? Kenapa bisa ada wabah seperti ini," tanya Lady Valeska Kristian, dari SDN Percontohan PAM, melalui rekaman suaranya yang diputar di dalam Ruangan RRINet RRI Makassar.
Kepala Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Makassar, Maladi Amin ikut mendengarkan saat rekaman diputar bersama sejumlah staf dan dewan juri.
Juri lomba terdiri dari aktivis anak yang juga Ketua Forum Komunikasi Pemerhati (FKP) RRI Makassar, Rusdin Tompo, mantan Kepala Seksi Pro4 RRI yang biasa mengasuh program-program sastra dan budaya Bahtiar, serta Abdul Hakim Daeng Ngalle, dari unsur pendongeng.
Maladi Amin saat membuka penjurian lomba bercerita ini mengatakan, pihaknya ingin mendengar suara hati anak-anak selama masa pandemi Covid-19.
Kegiatan ini tak hanya dilakukan di RRI Makassar tapi juga di 65 stasiun RRI se-Indonesia.
Seleksi hari ini merupakan tingkat daerah, yang pemenangnya akan mewakili RRI Makassar di tingkat nasional.
"Kami ingin mendengar ide dari anak-anak dan pengalaman mereka selama tidak bersekolah secara tatap muka," kata Maladi Amin.
Dia berharap, sekalipun lomba ini dilangsungkan secara sederhana dan dalam waktu yang relatif singkat, tapi tujuannya bisa tercapai yakni, merasakan ekspresi dan memahami aspirasi anak-anak yang terdampak wabah Corona.
Suara anak-anak yang polos ternyata cukup memukau mereka yang hadir dalam ruangan.
Misalnya, ketika Andi Muhammad Huga Yusuf Husni, dari SD Negeri Borong selesai bercerita, langsung mendapat aplaus dari hadirin yang mendengarkan suaranya melalui layar monitor.
Beberapa peserta tampil kreatif, seperti Muhammad Aqila Nesha Tenripata Ahyar, murid Kelas IV SD Islam Mafaaza.
Peserta asal Kabupaten Gowa ini bercerita dengan gaya pasinrilik yang diiringi dengan kesok-kesok. Dia mengibaratkan Corona seperti perampok yang mengambil celengannya.