Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dibaca Usai Shalat Magrib, Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun di Tahun Baru Islam 1442 H Beserta Artinya

Dibaca setelah shalat Magrib, doa akhir tahun dan awal tahun di Tahun Baru Islam 1442 H, lengkap artinya.

Editor: Edi Sumardi
GNCDUBAI.COM
Ilustrasi. Dibaca setelah shalat Magrib, doa akhir tahun dan awal tahun di Tahun Baru Islam 1442 H, lengkap artinya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dibaca setelah shalat Magrib, doa akhir tahun dan awal tahun di Tahun Baru Islam 1442 H, lengkap artinya.

Netizen mencari, apa sih doa akhir tahun dan awal tahun di Tahun Baru Islam 1442 H?

Hari ini merupakan akhir tahun 1441 H dan besok Kamis (20/8/2020) merupakan awal tahun 1442 H, tepatnya tanggal 1 Muharram. 

Lalu adakah doa atau amalan tertentu yang diajarkan Nabi Muhammad di akhir tahun dan awal tahun hijriah?

Apakah Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa akhir tahun dan awal tahun?

Dikutip dari siaran YouTube, menurut dai kondang Ustadz Abdul Somad, tahun hijriah muncul pada masa pemerintahan Umar Bin Khatab. 

Jadi pada saat Nabi Muhammad SAW meninggal tak ada kalender, lalu naik Abu Bakar pun tak ada kalender.

Ustadz Abdul Somad menuturkan, selama 10 tahun Nabi Muhammad memimpin di Kota Madinah tak ada awal tahun dan akhir tahun.

Namun di zaman itu sudah ada Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulka’dah, Dzulhijah.

"Tapi tak ada bulan 1, bulan 2, bulan 3 maka kita tidak pernah tahu tahun kapan Nabi lahir. Nabi laihir pada tahun gajah  Begitu juga ketika Abu Bakar memerintah tak ada," tutur Ustadz Abdul Somad.

Maka dari situlah ditetapkan 1 Muharram sebagai bulan pertama dan kita punya tahun 1430 Hijriah

Kemudian naiklah pemerintah Sayyidina Umar bin Khattab maka ada gubernur bernama Abu Musa Ashari yang menerima mandat dari Romawi yang menanyakan adakah bulan agustus.

Barulah saat Umar Bin Khatab ada kalender dan disusun bersama para sahabat nabi bernama Muaz.

"Jadi Nabi tidak mengajarkan ya. Namun apa boleh dibaca? ya boleh saja," kata UAS, sapaan Ustadz Abdul Somad.

Kita mengenal sunnah Nabi ada 3 yaitu sunnah qauli, sunnah syahli dan sunnah taqi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved