Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UIN Alauddin

Presiden Dema UIN Alauddin Makassar Tak Sepakat Pendidikan Militer Bagi Mahasiswa, Begini Alasannya

Sebelumnya, Presiden BEM UNM dan Presiden BEM Unhas juga tak sepakat dengan usulan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sudirman
Ist
Presiden Dema UIN Alauddin Makassar, Ahmad Aidil Fahri 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Presiden Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Alauddin Makassar, Ahmad Aidil Fahri juga tidak sepakat terhadap rencana pemerintah mengadakan pendidikan militer bagi mahasiswa.

Sebelumnya, Presiden BEM UNM dan Presiden BEM Unhas juga tak sepakat dengan usulan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Usulan Kemenhan yaitu, menginginkan mahasiswa mengikuti pendidikan militer selama satu semester itu.

Menurut Ahmad Aidil Fahri, menanamkan rasa cinta terhadap bangsa tidaklah harus melalui metode pendidikan militer.

"Kan dia mengatakan bahwasanya tujuannya ini untuk apa bagaimana mahasiswa bisa mencintai atau menanamkan rasa kecintaan kepada bangsa Indonesia,"katanya saat dihubungi tribun-timur.com, Selasa (18/8/2020).

Sementara dalam menanamkan rasa cinta kepada bangsa sendiri dan budaya itu tidaklah harus melalui metode pendidikan militer.

Dia mengatakan, bahwa ada banyak cara dalam menanamkan rasa kecintaan kepada bangsa Indonesia.

"Di sinilah proses pengedukasian bagaimana kearifan lokal dimunculkan. Ketika kearifan lokal dimunculkan, maka secara tidak langsung kecintaan kita kepada bangsa ini akan berbuah nilai-nilai kebudayaan pasti akan muncul secara tersendirinya," jelasnya.

Jika pendidikan militer untuk bela negara, tidaklah harus dilakukan ataupun ada pendidikan militer.

"Persoalan bela bela negara ini tidaklah mesti dilakukan secara fisik, tetapi bela negara ialah bagaimana cara kita membela negara itu dengan hasil-hasil ketika hasil-hasil pemikiran," ujarnya.

Olehnya itu, dirinya menegaskan bahwa pendidikan militer untuk mahasiswa tidak mesti diadakan.

"Pendidikan militer untuk mahasiswa ini tidaklah mesti harus diadakan atau diwujudkan, mengingat juga mahasiswa kebutuhan dalam proses ilmu pengetahuan sekarang akan berbagi fokusnya jika ditambah lagi dengan pendidikan militer," tutupnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved