Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pendaki Gunung Bawakaraeng dari Bulukumba Tewas karena Hipotermia, Apa Itu dan Kenapa Bisa Terjadi?

Wawan pendaki di Gunung Bawakaraeng asal Bulukumba tewas karena hipotermia, apa itu dan kenapa bisa terjadi?

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T
Tim SAR tengah megevakuasi jenazah seorang pendaki di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (17/8/2020). Pendaki bernama Wawan Kurniawan (16), warga Lingkungan, Batupangka, Kelurahan Palampang, Kecamatan Rilauale, Kabupaten Bulukumba, Sulsel dilaporkan tewas karena hipotermia. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Wawan pendaki di Gunung Bawakaraeng asal Bulukumba tewas karena hipotermia, apa itu dan kenapa bisa terjadi?

Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-75 di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ( Sulsel ) diwarnai insiden.

Seorang pendaki bernama  Wawan Kurniawan (16), warga Lingkungan, Batupangka, Kelurahan Palampang, Kecamatan Rilauale, Kabupaten Bulukumba, Sulsel dilaporkan tewas, Senin (17/8/2020).

Korban diketahui melakukan pendakian bersama 9 rekannya melalui jalur Tassoso, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulsel, Minggu (16/8/2020).

Namun, saat pendakian, korban mengalami hiportermia di Pos 9, sekitar pukul 14:00 Wita.

"Korban mendaki melalui jalur Tasosso dan dilaporkan mengalami hipotermia hingga akhirnya meninggal dunia," kata Kapolsek Tinggimoncong AKP Hasan Fadly.

Jenazah korban telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.

Di Gunung Bawakaraeng, Senin kemarin, tercatat ada 15.228 pendaki merayakan HUT Kemerdekaan.

Saban tanggal 17 Agustus, Gunung Bawakaraeng selalu ramai pendaki yang ingin upacara di puncak tertinggi di wilayah selatan Sulsel itu.

Apa Itu Hipotermia?

Apa itu hipotermia yang merenggut nyawa seorang pendaki di Gunung Bawakaraeng, Senin kemarin?

Disalin dari laman alodokter.com melalui artikel berjudul "Hipotermia", hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga di bawah 35oC.

Ketika suhu tubuh berada jauh di bawah normal (37oC), fungsi sistem saraf dan organ tubuh lainnya akan mengalami gangguan.

Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat menyebabkan gagal jantung, gangguan sistem pernapasan, dan bahkan kematian.

Hipotermia terjadi ketika panas yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak panas yang hilang.

Penyebab Hipotermia

Sejumlah kondisi yang berpotensi membuat panas tubuh banyak hilang dan menyebabkan hipotermia, yaitu:

* Terlalu lama berada di tempat dingin.

* Mengenakan pakaian yang kurang tebal saat cuaca dingin.

* Terlalu lama mengenakan pakaian basah.

* Terlalu lama di dalam air, misalnya akibat kecelakaan kapal.

Hipotermia dapat dialami oleh siapa saja.

Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotermia, yaitu:

* Usia. Hipotermia rentan dialami oleh bayi dan lansia.

* Kelelahan.

* Gangguan mental, misalnya demensia.

* Konsumsi alkohol dan NAPZA.

* Konsumsi obat-obatan untuk depresi dan obat penenang.

* Hipotiroidisme, radang sendi, stroke, diabetes, dan penyakit Parkinson.

Pada bayi, suhu yang terlalu dingin bisa membuat bayi mengalami keringat dingin akibat hipotermia.

Gejala Hipotermia

Gejala hipotermia bervariasi, tergantung kepada tingkat keparahannya. Berikut ini merupakan gejala hipotermia dari yang ringan hingga berat:

* Kulit pucat dan terasa dingin ketika disentuh

* Mati rasa

* Menggigil

* Respons menurun

* Gangguan bicara

* Kaku dan sulit bergerak

* Penurunan kesadaran

* Sesak napas hingga napas melambat

* Jantung berdebar hingga denyut jantung melambat

Pada bayi, hipotermia ditandai dengan kulit yang terasa dingin dan terlihat kemerahan.

Bayi juga terlihat diam, lemas, dan tidak mau menyusu atau makan.

Pencegahan Hipotermia

Lalu, bagaimana cara mencegah hipotermia?

Ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah hipotermia, yaitu:

* Jagalah tubuh agar tetap kering.

Hindari mengenakan pakaian basah dalam jangka waktu lama karena dapat menyerap panas tubuh.

* Gunakan pakaian sesuai dengan kondisi cuaca dan kegiatan yang akan dilakukan, terutama ketika akan mendaki gunung atau berkemah di tempat yang dingin.

Kenakan jaket atau pakaian tebal agar suhu tubuh tetap terjaga.

* Gunakan topi, syal, sarung tangan, kaus kaki, dan sepatu bot ketika akan beraktivitas di luar rumah.

* Lakukan gerakan sederhana untuk menghangatkan tubuh.

* Hindari minuman yang mengandung alkohol atau kafein. Konsumsilah minuman dan makanan hangat.

Sedangkan untuk mencegah hipotermia pada bayi dan anak-anak, cara yang dapat dilakukan adalah:

* Jaga suhu kamar agar selalu hangat.

* Pakaikan jaket atau pakaian yang tebal, ketika anak akan beraktivitas di luar rumah saat suhu udara dingin.

* Segera bawa ke ruangan yang hangat, jika mereka tampak mulai menggigil.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved