Marahnya Danramil,Ingat KSAD Jenderal Andika Perkasa Berjuang Perangi Covid-19,Kelakuan Warga Begini
Dan sosok Komandan TNI itu adalah Danramil Leces 03 Probolinggo Kapten Inf ABU Kuswari
"Soal keterlibatan militer..., ya ancaman Orde Baru lah. Kedua, konon tidak sesuai dengan semangat reformasi, ' Militer itu di barak saja', tapi itu semua kan logika normal. Dalam situasi krisis seperti ini, kalau saya sih tidak apa-apa (pelibatan TNI). Justru sangat dibutuhkan ada institusi atau aktor yang bisa menegakkan disiplin," kata Gabriel saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/8/2020).
Ia menilai, TNI dan Polri memiliki keunggulan di sisi penegakan disiplin.
Menurutnya, hal itu sejalan dengan kenyataan bahwa masyarakat Indonesia sulit untuk disiplin, salah satunya dalam hal penerapan protokol kesehatan.
"Tinggal diberi koridor yang tepat agar pelibatan itu tidak kemudian melahirkan implikasi dalam bentuk tindakan-tindakan yang mungkin terlalu represif," kata Gabriel.
Menurutnya, TNI dan Polri yang sekarang sudah lebih berbeda dengan postur mereka 20 tahun lalu yang masih sangat represif.
Pembagian peran
Terkait penanganan Covid-19 yang sebelumnya ditangani oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Gabriel menilai kebijakan yang dibuat sebenarnya sudah bagus.
Namun, pelaksanaannya masih belum optimal.
"Kita melihat kebijakannya ya lumayan lah. Cuma implementasinya, misal terkait PSBB, itu kan tidak optimal. Tidak optimalnya di mana? Lagi-lagi di masyarakat kita yang susah sekali diajak untuk tertib," kata Gabriel.
Ia memaparkan, dengan melibatkan militer dalam penanganan Covid-19, maka akan terjadi pembagian peran dengan institusi lain.
"Pembagian perannya dalam artian, Kementerian Kesehatan itu kan portofolionya jelas, mengurusi aspek-aspek teknisnya. Jadi yang berbau dengan, misalnya diagnosisnya bagaimana, cara skriningnya bagaimana, pengobatannya bagaimana. Isu-isu teknis kesehatan itu biar di Kementerian Kesehatan," ujar dia.
"Ketika di lapangan, apakah kebijakan yang bagus dari Kementerian Kesehatan akan diterima begitu saja oleh masyarakat? Pada praktiknya kan tidak. Dalam situasi ketika tindakan medis mendapat 'perlawanan', tidak dipatuhi, maka disitulah porsi kawan-kawan TNI/Polri," imbuhnya.
Menurut Gabriel, pelibatan TNI dan Polri dalam penanganan Covid-19 tidak dalam posisi perumusan kebijakan, melainkan membantu di level eksekusi atau pelaksanaan.
Membuat Presiden pusing
Gabriel mengatakan, permasalahan penanganan Covid-19 di Indonesia terletak pada tata kelola organisasi.