Tribuners Memilih
Cabut Rekomendasi B1 KWK, PAN Beralih Dukung Pasangan Tina-Ado di Pilkada Mamuju
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) mencabut rekomendasi model B1 KWK dari petahana H Habsi Wahid -Irwan SP Pababari (Habsi-Irwan).
Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Partai Amanat Nasional (PAN) Mamuju, batal mengusung pasangan Habsi Wahid -Irwan SP Pababari (Habsi-Irwan).
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) mencabut rekomendasi model B1 KWK dari petahana H Habsi Wahid -Irwan SP Pababari (Habsi-Irwan).
PAN kemudian mengalihkan ke pasangan Hj Sutinah Suhardi - Ado Mas'ud (Tina-Ado).
Tina-Ado merupakan satu-satunya penantang petahana di Pilkada Mamuju 2020.
Hj Sutinah merupakana anak mantan bupati dua periode H Suhardi Duka, sementara Ado Mas'ud Ketua DPD PDI Perjuangan Mamuju.
Rekomendasi medel B1 KWK DPP PAN diserahkan langsung ketua DPP H Zulkifli Hasan kepada Hj Sutinah di Jakarta, Kamis (13/8/2020) kemarin.
Diwaktu bersamaan, Ketua DPD PAN Mamuju Masram Jaya menyerahkan SK pembatalan untuk pasangan petahana H Habsi Wahid - Irwan SP Pababari.
Selain menerima SK pencalonan dari Zulkifli Hasan, ketua DPD PAN Kabupaten Mamuju, Masramjaya juga menyerahkan SK pembatalan pencalonan pasangan Habsi Wahid-Irwan SP.
Masram Jaya mengungkapkan, penyerahan SK model B1 KWK kepada Tina-Ado merupakan bentuk konsistensi sikap politik PAN untuk mendukung Tina-Ado.
"Apa yang terjadi sekarang adalah bentuk dari keinginan kader di daerah. Karena memang sejak awal keinginan kader PAN di Mamuju ingin bersama dengan Sutinah-Ado," ujar Masramjaya.
Bukan hanya dirinya, tetapi seluruh keinginan kader PAN di Mamuju akhirnya terwujud dengan terbitnya SK pembatalan kepada petahana.
"Sesungguhnya SK pembatalan itu sudah terbit sejak tanggal 30 Juli yang lalu. Termasuk kemudian penerbitan SK untuk Sutinah-Ado yang hari ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum," beber Masramjaya saat dihubungi via telepon di Jakarta.
Sementara Sutinah menilai, penyerahan SK pembatalan dan SK pencalonan untuk dirinya bersama Ado Mas'ud menegaskan bahwa mesin politik PAN Mamuju bakal bekerja full bagi pencalonannya.
"Yah Alhamdulillah. Kami memang yang sejak awal membangun komunikasi dengan DPD, DPW hingga DPP. Ternyata memang PAN konsisten," ujarnya.
Apalagi kader PAN sejak awal ingin bersama dengan pasangan Tina-Ado.
Sebelumnya PAN menyedot perhatian publik khususnya di Pilkada Mamuju.
Hal ini dikarenakan SK Rekomendasi Partai berlogo matahari terbit itu di pegang oleh balon petahana Habsi-Irwan, yang kemudian dibatalkan oleh DPD Kabupaten Mamuju.
Bahkan pada malam Deklarasi Sutina Suhardi- Ado Mas’ud, puluhan kader PAN ikut hadir dalam acara yang digelar secara virtual itu.
Sementara Sekertaris Koalisi Kerakyatan (Habsi-Irwan), Muh Jayadi mengaku tetap menghargai sikap politik PAN di Pilkada Mamuju.
"Memang yang dibatakkan itu model B1 KWK. Tapi kami gak ada masalah, kita tetap menghargai sikap DPP PAN. Yang terpenting adalah kita menjunjung tinggi proses demokrasi yang lebih baik ke depan,"kata Jayadi via whatsapp.
Anggota DPRD Sulbar itu mengatakan, apa yang terjadi itu adalah preoregatif internal PAN.
Paling tidak bagi petahana sudah mengikuti proses secara baik dan mengajak untuk bersama koalisi kerakyatan Habsi-Irwan di Pilkada Mamuju 2020.
"Paling tidak kami hanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada PAN atas kesempatan berproses sejak tahapan penjaringan,"tutur Jayadi.(tribun-timur.com).