Setop Menyebar! Sudah 800 Meninggal karena Hoax dan Teori Konspirasi Corona, Jemaat Juga Jadi Korban
Berhentilah menyebar! Sudah 800 meninggal karena hoax dan teori konspirasi virus corona atau Covid-19.
Bahkan, hoaks yang tampaknya jinak pun bisa jadi berbahaya jika jatuh di tangan yang salah.
Di Korea Selatan, misalnya.
Sebuah gereja menggunakan botol semprot yang sama untuk menyemprotkan air garam ke mulut para jemaat dalam upaya menangkal virus corona.
Kejadian ini menyebabkan 100 infeksi Covid-19 baru di antara para jemaat gereja.
Di samping klaim-klaim mengenai upaya penyembuhan Covid-19, para peneliti juga menemukan banyak hoaks dan teori konspirasi lainnya.
Beberapa contoh di antaranya adalah virus corona merupakan sejenis penyakit rabies, virus corona bisa disebarkan lewat ponsel, virus corona adalah senjata biologis yang sengaja direkayasa, virus corona dibuat untuk menjual vaksin dan lain sebagainya.
Para peneliti mengakui bahwa mereka tidak menginvestigasi lebih lanjut tentang seberapa dipercayanya rumor-rumor ini.
Namun, fakta bahwa misinformasi-misinformasi ini bisa beredar dengan bebas di media sosial dan internet adalah masalah besar yang harus bersama-sama kita lawan.
Mereka menulis, misinformasi yang didorong oleh rumor, stigma dan teori konspirasi bisa memiliki implikasi serius terhadap individu dan komunitas jika diprioritaskan di atas panduan berbasis bukti.
"Agensi-agensi kesehatan harus mengawasi misinformasi terkait Covid-19 secara real time, dan melibatkan komunitas lokal dan pemangku kepentingan di pemerintahan untuk mengekspos misinformasi," ujar mereka.
3 Hoaks Corona di Tanah Air
Di Tanah Air juga masif penyebaran hoax terkait virus corona.
Banyak informasi hoaks dan menyesatkan yang beredar di masyarakat.
Kompas.com merangkum 3 informasi menyesatkan di Tanah Air yang baru-baru ini muncul.
Berikut ulasannya: